Krisis Perumahan, Dubes Mayerfas Imbau WNI Pastikan Tempat Tinggal Sebelum Studi ke Belanda

Pada tahun kedua, mahasiswa tersebut harus sudah keluar dan mencari tempat tinggal baru. Kamar subsidi yang sebelumnya akan diisi mahasiswa baru, begitu seterusnya. Di sinilah letak kesulitannya, terutama bagi mahasiswa tahun kedua.

Karenanya Pemerintah Belanda dan pihak universitas mengimbau agar mahasiswa memastikan ada tempat tinggal sebelum datang ke Belanda. Maklum mahasiswa yang datang ke Belanda untuk melanjutkan studi, bukan saja mereka yang datang dari Asia seperti Indonesia dan China tetapi juga banyak yang dari negara-negara lain di Eropa.

Ada beberapa pembahasan di media lokal tentang bagaimana mengatasi krisis tempat tinggal di Belanda. Karena untuk membangun perumahan di Belanda tidak bisa dalam waktu singkat. Selain aspek keterbatasan lahan, juga terkait lingkungan dan harga material yang melambung karena tingginya inflasi. Padahal permintaan tempat tinggal termasuk sewa kamar untuk mahasiswa sangat tinggi.

Bahkan ada usulan untuk membatasi mahasiswa asing atau dari luar Belanda. Tapi pada kenyataannya, universitas tetap saja menerima mahasiswa internasional. Tak heran kalau dari tahun ke tahun permintaan pasar untuk hunian makin meningkat. Bahkan tahun ini, pihak universitas tak sanggup lagi menyediakan tempat tinggal bersubsidi untuk mahasiswa ditahun pertama.

Mahasiswa dan mahasiswi Indonesia di Groningen usai wisuda. (Foto: Ade Dyah E. Purnamayanti)

Informasi Penting Sebelum Melanjutkan Studi di Belanda

Menurut Dubes Mayerfas, pelajar Indonesia tersebar di 14 universitas besar di Belanda. KBRI Denhaag membantu memberikan informasi tentang semua hal yang terjadi di Belanda termasuk kenaikan harga, yang berpengaruh pada biaya hidup, juga harga sewa rumah.

Informasi tersebut disampaikan Dubes RI melalui dialog bersama dengan PPI Belanda dan juga lembaga yang memberikan beasiswa. “Kami melakukan kontak dengan penyedia beasiswa seperti LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, red.) untuk menyampaikan informasi. Termasuk juga soal bagaimana sistem atau cara belajar di sini, hal apa saja yang harus diperhatikan dan lainnya, kata Dubes Mayerfas.

“Kami sampaikan informasi ini sebelum keberangkatan pelajar Indonesia ke Belanda. Saya juga meminta agar pelajar yang sedang belajar di sini juga membagikan informasi dalam berbagai kesempatan informal. Dalam waktu dekat, kami juga akan melaksanakan komunikasi dengan pelajar yang akan ke Belanda. Melalui jalur apa saja. Misalnya melalui forum di media sosial KBRI Den Haag dan PPI Belanda,” kata Dubes RI menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :