Ratusan Anak-anak Belanda Belajar Budaya dan Alam Indonesia

Selain itu, anak-anak belajar membuat topeng dari kertas, mewarnai dan membuat wayang dari kertas,

Belajar mewarnai. (Foto: Ade Sinaga)

Produk non-daging

Nah, ada workshop yang tak kalah menarik, yakni membuat soto.

“Kami tidak memakai daging ayam, karena kegiatan kami adalah meatless atau mengurangi konsumsi daging hewan. Jadi makanan yang menggunakan daging hewan di-skip dulu,” jelas Ade.

Di sini para peserta boleh mencicipi soto secara gratis. Untuk itu panitia menyediakan sekitar 20 mangkuk soto.

Selain itu, ada stand yang menjual makanan ringan. Panitia hanya menjual produk non-daging, guna mengurangi konsumsi daging.

Workshop membuat soto. (Foto: Ade Sinaga)

“Karena tujuan dari acara ini adalah bagaimana kita mengimbau setiap orang yang hadir agar bisa menjaga alam. Sehingga bisa digunakan untuk anak cucu kita nantinya,” tutur Ade.

Sesuai dengan tema tahun ini, budaya dan alam, maka panitia menggelar kegiatan wana tani. Kegiatan ini mengajarkan anak untuk berkenalan dengan alam lewat bercocok tanam.

Menurut Ade Sinaga, ide awal mengadakan acara CNIF 2023 ini adalah ingin memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga Belanda sejak dini.

“Memperkenalkan seni dan budaya Indonesia sejak masih anak-anak. Karena sebenarnya hubungan Indonesia dan Belanda ini kan erat sekali sejak dulu,” ujarnya.

Apalagi, tambah Ade, sekarang makin banyak keturunan generasi perkawinan campuran Indonesia dan Belanda yang menetap di Belanda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :