Dalam ceritanya, lakon teater “Kidung Tresna Galuh Chandrakirana” mengisahkan perjalanan seorang putri dari Kerajaan Kediri, Galuh Chandrakirana dalam mencari kekasihnya, yaitu Raden Panji Asmoro Bangun dari Kerajaan Jenggala.
Meski cerita Panji sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia non benda dan memiliki tujuh versi, namun dengan sentuhan sastra geguritan Jawa yang dipadu dengan musik seni peran dan tarian.
Suguhan delegasi dari Indonesia membuat semua pengunjung berdecak kagum dan mengikuti setiap gerakan dari para pemeran yang terlibat di dalamnya.
Bahkan, salah seorang pimpinan pemerintah kota Papendrecht, Martin Hardam langsung menghampiri belakang panggung lalu menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi positif. Hardam bahkan mengundang bahkan bersiap untuk mengundang di acara mereka berikutnya.