Mulai dari sini, saya benar-benar ditantang untuk mengisi pelayanan yang tidak ringan dengan segala keterbatasan saya. Tantangan makin nyata ketika rekan seperjuangan meninggalkan saya. Tapi di sisi lain, saya memandangnya secara positif karena lewat tantangan dan masa-masa yang sulit seseorang bisa berkembang dengan baik dan kaya akan pengalaman di masa depan.
Saya bersyukur, di masa-masa ini bisa belajar dalam banyak hal melalui mereka yang saya jumpai, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tuhan memang tidak pernah meninggalkanmu meski di tanah asing nan jauh. Jika Dia menghendakimu untuk misiNya, Dia akan menjelmakan diriNya dalam tantangan, dan itu membuatmu melakukan pilihan. Maju terus atau berhenti. Dia menjelmakan diriNya dalam diri orang-orang yang berkehendak baik yang bisa berjalan dan belajar bersamamu.
Saya berucap syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada mereka yang dengan cara masing-masing menciptakan ruang dan waktu untuk belajar dan bertumbuh bersama. Perjalanan masih panjang, tantangan tetap ada. Bersama Tuhan dan mereka yang berkehendak baik, misi Tuhan di mana pun tidak pernah gagal.
Tahun ini saya akan mengambil cuti. Ayahku menanti di rumah. Saya harus kembali sejenak melepas rindu bersamanya, mumpung Tuhan masih memberi saya umur. (Tamat)
Editor: Tian Arief