Nostalgia Masa-masa Sulit dan Rindu Tanah Air

Berkunjung ke kota Kampen, Belanda. (Dok. Pribadi)

Tidak lama kemudian, datang lagi seorang rekan, pastor Belanda P. Bert Wooning, sesama SVD, yang sudah 40 tahun berkarya di Paraguay. Pastor Wooning memperkuat komunitas baru ini, sehingga kami jadi bertiga. Saat ini beliau sudah pindah lagi ke komunitas lain.

Bersama misionaris asal India dan Ghana di Hoofddorp, 2020. (Dok. Pribadi)

Untuk ukuran Belanda, paroki di mana kami layani terbilang sangat aktif. Umatnya pun rata-rata dari kelas menengah, dan itu menjadikan tantangan tersendiri. Butuh waktu lama untuk saling belajar dan menyesuaikan diri. Tapi saya bersyukur, lewat proses panjang bahasa Belanda saya perlahan-lahan mulai membaik meski belum 100 persen. Namun sudah bisa diandalkan untuk terus berkarya, karena proses belajar itu berlangsung seumur hidup.

Pertengahan 2019, saya untuk pertama kalinya mengambil cuti dan pulang ke Tanah Air. Bersamaan dengan itu, rekanku dari Filipina, satu-satunya teman di awal-awal di pastoran itu, kembali ke Filipina untuk selamanya. Artinya ia pulang kembali ke tanah airnya. Kepergiannya membuatku ekstra berjuang dan terasa berat. Pastor paroki Pater Kees berharap ada rekan yang bisa menggantikannya di masa depan. Tapi apa mau dikata, suka atau tidak, bisa atau tidak, misi Tuhan harus terus berjalan.

Bersama jemaat di kota Hoofddorp, 2021. (Dok. Pribadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :