‘Letusan’ Kawah Ijen Yohanes Guncang FashionClash Festival 2021

Penulis: Bune Laskar

Kabarbelanda.com – Yohanes, perancang busana kelahiran Indonesia, menggebrak khasanah mode Eropa dengan turut tampil di ajang FashionClash Festival 2021 yang akan digelar di Kota Maastricht, Belanda, 26-28 November mendatang.

Terinspirasi oleh perubahan dan isu lingkungan dan sosial, Yohanes mengaku bahwa inovasi desain fesyen dalam menanggapi isu-isu perubahan iklim dan tuntutan konsumen akan sangat bergantung pada keberhasilan kolaborasi tersebut.

“Konsep karya saya adalah sustainability fashion yang terdiri dari tiga pilar: ekonomi, lingkungan dan sosial yang juga dikenal secara informal sebagai profit, planet, dan people,” ungkap Yohanes lewat akun Instagramnya, @johaneslyanes.

https://www.instagram.com/p/CVm-K-gt5wY/

“Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari Fashionclash Festival 2021 (26-28 November) di Maastricht dimana saya akan mempresentasikan karya-karya dari koleksi kelulusan saya pada 2021,” tambahnya.

Lahir di Jakarta, 21 April 1984, Yohanes dibesarkan di Ibukota hingga beranjak remaja. Dia lalu melanjutkan pendidikan di Yogyakarta dan sempat mengenyam bangku kuliah ekonomi manajemen sebelum hijrah ke Pulau Dewata.

Bakat seni yang telah menjadi hobinya sejak kecil mulai terasah di sana. Yohanes pun mulai mendesain tas atau sepatu.

Sejak awal 2010, Yohanes meninggalkan Indonesia dan tinggal di Kota Basel, Swiss. Tak hanya belajar bahasa Jerman, Yohanes juga mengikuti kursus menjahit selama tiga tahun. Langkah tersebut ternyata membuka jalannya untuk menapaki dunia fesyen.

Pada 2013, untuk pertama kalinya dia berpartisipasi dalam Batik Festival yang digelar di Kota Zurich, Swiss. Keikutsertaan itu berlanjut di tahun berikutnya, 2014 saat gelaran Batik Festival 2 di kota yang sama.

Langkah awal tersebut berlanjut dengan guliran kiprahnya di ajang international pre opening Berlin Fashion Week pada 2015. Sukses menjajal dunia fesyen Jerman, pada tahun berikutnya Yohanes mulai berpatisipasi Paris Fashion Week 2016. Awal 2017, Yohanes memperlebar langkahnya saat mendapat undangan untuk berpartisipasi Milan Fashion Week 2017.

Setelah mengikuti berbagai ajang mode internasional, Yohanes pun kian mantap menapaki dunia mode secara serius. Pada 2018, Yohanes menempuh pendidikan di University of Applied Sciences and Arts Northwestern Switzerland di Kota Basel, Swiss. Dia mengambil jurusan khusus mode-desain, yang dia tempuh selama tiga tahun enam bulan.

https://www.instagram.com/p/CUUeH4Wghbi/

Sukses menyabet gelar Bachelor of Mode-Design (Industrie Design-Special Mode-Design/Fashion Designer), dia pun mendaftarkan untuk mengikuti ajang kompetisi internasional atau international exhibition.

Yohanes mengaku tidak menyangka berkesempatan untuk ikut dalam ajang FashionClash Festival 2021. Organisasi tersebut merupakan platform pameran dan pengembangan interdisipliner dan internasional untuk mode dan jaringan desainer dan seniman-seniwati baru di seluruh dunia sejak 2009, dan berkantor pusat di Maastricht, Belanda.

Dalam ajang ini, Yohanes bersama sekitar 20-an desainer dan seniman seniwati internasional mempertunjukan karya-karya terbaik mereka tahun ini. Masing-masing peserta harus mampu menjelaskan tentang konzept, misi,visi sebagai artist untuk membantu mengatasi masalah perubahan iklim menuju masa depan yang lebih baik bagi umat manusia dan generasi muda kedepannya.

Karya-karya Yohanes pun sarat dengan pesan kecintaan pada lingkungan yang berkelanjutan. Seperti salah satu koleksi terbarunya, yang terinspirasi dari Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Tengah yang diberi nama”Blue Lava”.

https://www.instagram.com/p/CR5bO8WNSHL/

“Saya mencoba mengubah efek letusan, terutama warna dan struktur permukaan lava, ke dalam kain saya,” kata Yohanes.

“Dengan proyek ini, saya sengaja berfokus pada teknik kerajinan tertentu, sambil menunjukkan implementasi ekologis artistik namun modern yang kuat,” kata dia.

“Warna kehidupan, pembaruan, alam, dan energi, dikaitkan dengan makna pertumbuhan, harmoni, kesegaran, keamanan, kesuburan, dan lingkungan.”

Penelitian desain Yohanes adalah penyelidikan dan pengembangan eksperimental dalam produksi tekstil. Dia menggabungkan metode kerja baru dan lama, sambil mengeksplorasi dan menggunakan kerajinan tradisional.

“Fokus pada berkelanjutan, saya membuat kain saya sendiri dari bahan daur ulang yang digunakan kembali, eco-fashion untuk menciptakan sesuatu dengan apa yang sudah kita miliki dan membawa gaya hidup modern,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :