Kabarbelanda.com, Amsterdam – Kasus warga yang terpapar virus corona (COVID-19) meningkat secara signifikan di Belanda, sehingga Negeri Kincir Angin itu kembali memberlakukan penguncian (lockdown) secara parsial. Restoran dan pertokoan diwajibkan untuk tutup lebih cepat.
Perdana Menteri sementara Mark Rutte, Jumat pekan lalu, mengumumkan pemberlakuan lockdown parsial selama tiga minggu ke depan, menyusul melonjaknya kasus COVID-19 di Belanda. Pemerintah Belanda menegaskan, pihaknya melakukan “pukulan keras” pada penyebaran virus.
Saat pemberlakuan lockdown, bar, restoran, dan supermarket wajib tutup pada pukul 8 malam waktu setempat. Sedangkan pertandingan olah raga profesional dilangsungkan tanpa penonton. Selain itu, warga diminta dengan sangat untuk bekerja dari rumah (work from home – WFH). Sementara itu, toko-toko non-esensial tutup pada pukul 6 sore waktu setempat.
“Malam ini kami membawa pesan yang tidak menyenangkan. Virus ini ada di mana-mana, dan harus diperangi,” ujar Rutte, dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi setempat, pada Jumat malam, seperti dikutip Reuters, Sabtu (13/11/21).
Pembatasan bagi Yang Belum Vaksin
Pemerintah sedang menjajaki cara untuk membatasi akses orang ke tempat dalam ruangan, khususnya bagi yang belum divaksin. Namun ini masih membutuhkan persetujuan parlemen.