Kabarbelanda.com, Den Haag – Masalah banjir di Kota Metropolitan Jakarta tak kunjung selesai jadi pembicaraan. Berbagai forum diskusi memberikan masukan bagi penyelesaian masalah kota yang dari awal berdiri sudah rawan banjir ini. Salah satunya, Table-Top Discussion bertema “Kolaborasi dalam Penataan Ruang yang Adaptif dan Inklusif untuk Pengelolaan Banjir di Kawasan Metropolitan Jakarta”.
Diskusi yang merupakan hasil kerja sama antara peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (SESPARLU) ke-69 dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, dan Indonesian Diaspora Network the Netherlands (IDN-NL), serta anggota masyarakat diaspora Indonesia di Belanda ini, melahirkan peluang kerja sama bilateral penanganan banjir. Hasil diskusi ini diharapkan menjadi salah satu rujukan untuk pengembangan dan keberlangsungan hubungan Indonesia-Belanda dalam bidang tata air.
Dalam diskusi yang digelar secara daring lewat Zoom Meeting ini, akhir bulan lalu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, mengatakan, rintik hujan tak pernah bertanggung jawab atas banjir, karena banjir adalah tanggung jawab kita bersama. Dubes Mayerfas, saat membuka diskusi ini, menggarisbawahi pentingnya pentingnya kerja sama dalam penanganan banjir lintas sektor, bahkan lintas negara.