Banjir Jakarta, Sekarang Jadi Perhatian Dunia

Sedangkan Dubes Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, dalam presentasinya yang bertajuk, “Realizing an Adaptive Spatial Policy: Flood Management in Jakarta”, menyampaikan berbagai inovasi dan teknologi terkait pengelolaan tata air di Belanda, yang memungkinkan pengendalian dan pengelolaan banjir dengan baik, kendati secara geografis Belanda berada 6 meter di bawah permukaan laut pada titik terendahnya.

Turut hadir dalam diskusi ini, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, H. Marullah Matali. Marullah menegaskan bahwa pengendalian banjir di Ibu Kota memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan koheren, sehingga membutuhkan pembagian peran dan dukungan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah: Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur, yang merupakan daerah penyangga Jakarta.

Tanggul pelindung banjir di Belanda. (bertknot/Flickr)

Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari Policy Brief “Dealing with Greater Jakarta Floods in Times of Climate Change” yang telah diluncurkan pada 10 September 2021, di Belanda. Policy Brief dimaksud merupakan kelanjutan dari Focus Group Discussion (FGD) antara akademisi, praktisi dan mahasiswa dari Indonesia dan Belanda pada Februari 2020. FGD diinisiasi TYK research & action consulting dan Liveable Cities IDN-NL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :