Kasus COVID-19 Meledak, Belanda Berlakukan Lockdown Parsial

Hal ini sangat diperlukan, mengingat sebelumnya, ratusan orang berunjuk rasa menentang vaccine passport alias kewajiban menunjukkan sertifikat vaksin, diberlakukan di Belanda pada 25 November lalu, untuk akses masuk ke bar, restoran, teater, dan tempat publik lainnya.

Persyaratan baru untuk menunjukkan izin atau lolos tes uji COVID-19 mulai diberlakukan pada Sabtu pekan lalu, bertepatan dengan pencabutan hampir semua pembatasan sosial di negara itu. Sebanyak 72% populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Di negeri itu, masker masih wajib dikenakan di transportasi umum. Sedangkan siswa dan guru tidak lagi wajib masker di sekolah. Selain itu, aturan jaga jarak 1,5 meter di tempat-tempat umum juga dibatalkan, sebagaimana dilansir dari Malay Mail, Minggu (26/9/21).

Sebanyak 80% anak muda di Belanda dilaporkan menolak divaksin. Mereka beralasan, tubuh muda mereka sudah imun terhadap virus mematikan itu. Penolakan vaksin itu ada pula yang dilatari agama atau kepercayaan masyarakat, juga atas nama hak azasi.

Namun ada pula anak muda yang memang anti dengan kemapanan, sehingga apa pun kebijakan pemerintah, mereka lawan. Meskipun ada di antara mereka ada yang akhirnya mau divaksin satu kali, karena ingin kemudahan akses atau mempermudah ruang gerak mereka.

Sementara itu, tak sedikit para orang tua yang marah pada anak-anak mereka yang menentang vaksin, sehingga terjadi perbedaan pendapat di tengah keluarga, antara yang setuju dan menolak vaksin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :