Dubes Mayerfas Shalat Ied di Rumah Sambil Live Streaming

Tahun ini Kedutaan Besar RI di Belanda tidak mengadakan open house, guna menghindari ancaman kemungkinan penyebaran COVID-19. “Ini kita lakukan untuk kepentingan bersama. Tapi kalau ada teman-teman di KBRI yang mau datang, saya persilahkan. Sekadar mengucapkan selamat lebaran. Tapi dengan catatan, tidak beramai-ramai dan tidak berlama-lama,” kata Mayerfas lagi.

Meski tidak membuka rumahnya untuk menerima tamu atau open house, Mayerfas tetap menyiapkan makanan untuk mereka yang sewaktu-waktu datang dan berkunjung ke rumah. “Sifatnya sih untuk berjaga-jaga saja. Karena kita kan orang Indonesia, kalau lebaran sudah sewajarnya menyiapkan makanan khas lebaran Indonesia.”

Tradisi sungkem keluarga dan makanan khas lebaran

Setelah shalat ied, seperti tradisi Indonesia umumnya, anak-anak melakukan sungkem kepada orangtuanya. Kedua anak Mayerfas, yaitu Rama (23) dan Riyan (19) juga melakukan sungkem. “Itu tradisi baik saat lebaran. Meskipun kita berada di luar negeri, sebisa mungkin terus dijaga. Setelah itu kami makan dengan menu khas lebaran. Ada sayur opor, lontong sayur, sambal goreng ati, rendang, telur balado, kerupuk, dan tentu saja sambal,” ujar Dubes berdarah Minang itu.

Setelah itu, sambil mengobrol bersama keluarganya, Mayerfas menyantap berbagai kudapan, seperti lapis legit, lapis surabaya, kacang bawang, kue nastar, dan kue kering lainnya. Mayerfas mengaku suka kacang bawang. Karena itu, hari lebaran atau bukan, dia selalu menyediakan aneka kacang-kacangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :