Tak kurang dari 10 lagu hits D’Masiv dinyanyikan malam itu. Antara lain “Cinta ini Membunuhku, Cinta Sampai Disini, Di Antara Kalian”, termasuk dua lagu berbahasa Inggris, Side by Side dan Heaven With You.

Saat lagu terakhir, Dmasiv bahkan belum merilis lagu itu di Indonesia. Ini adalah kesempatan pertama mereka membawakan lagu terbarunya. Semua Masivers masih dengan semangat dan lantang ikut menyanyi bersama. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 22.30 malam.
Kemunculan Hengky Supit, salah satu musisi legendaris Indonesia yang sempat berduet menyanyikan bersama lagu “Jangan Menyerah”, menjadikan malam itu semakin spesial.

Arieke van Gelderen dan Nina Resner mengaku fans berat D’Masiv. Keduanya mengatakan senang dan puas bisa datang ke konser D’masiv.
“Saya datang dari Breda dan Nina datang dari Heerlen. Walaupun menempuh perjalanan yang jauh, kami merasa puas karena semua lagu favorit kami dinyanyikan dan kami bisa berfoto bersama,” ujar Arieke senang sambil memamerkan swafotonya dengan Rian sang vokalis.
Begitu juga dengan Herda Susanti yang datang dari Belgia khusus untuk melihat konser D’Masiv. “Saya adalah Masivers sejak awal band mereka terbentuk,” kata Herda.
Kiki sang gitaris terlihat begitu sumringah. Ia tak menyangka antusias penonton di Belanda begitu tinggi.
“Antusiasme Masivers di Belanda tinggi sekali dan tempat konser di P60 ini adalah tempat terbaik selama kami tour dunia. Belanda memang keren,” kata Kiki sambil mengacungkan ibu jarinya.

Rian juga mengemukakan bahwa rahasia awet selama 20 tahun dengan anggota band yang sama karena komunikasi mereka yang sangat baik. Selain itu, mereka juga selalu menambahkan mimpi di setiap pertemuan rutin sehingga punya tujuan yang harus dicapai.
Berbagai impian itu tidak mungkin diraih tanpa kekompakan di antara mereka.“Perselisihan pasti ada, biasanya karena beda pendapat, namun selalu bisa diselesaikan dengan baik,” kata Rian.

“Kami berawal dari ngamen di bis jurusan Cileduk – Blok M, juga sering ikut kompetisi band, jadi benar-benar mulai dari bawah. Bahkan sekarang pun kami masih sering melakukan kegiatan yang dulu-dulu sering kami lakukan, seperti ke toko kaset, jalan- jalan bareng bahkan makan di pinggir jalan,” kenang Rian.
Malam semakin larut, udara semakin dingin. Dalam perjalanan pulang lagu – lagu yang dimainkan D’Masiv masih terngiang di telinga. Kemunculan D’Masiv di Belanda sungguh bagaikan oase di padang gurun!
Comments are closed.