Didik Elpamas, “Pak Tua” Yang Berjiwa Muda

Buka sekolah musik

Pada 2005 setelah mundur dari perusahaan tempatnya bekerja, Didik mulai membuka sekolah musik.

Diawali dengan memberikan les privat gitar dan bas, usahanya semakin besar dan berkibar di samping kesibukannya sebagai anggota The Raspers.

Pengalaman bermusik yang sudah matang, memudahkan Didik untuk beradaptasi dengan semua orang.

Menurut Didik musisi Indonesia sangat intuitif dan musikalitasnya tinggi. Beda pola dengan musisi Belanda yang berpegang pada pakem dan mengikuti jalur.

Pada 2007 ia pernah sepanggung dengan Mariska Veres dan Shocking Blue.

Pada 2019, The Raspers berhasil menembus panggung bergengsi, yaitu Park Pop di Den Haag, yang menjadi saksi perjalanan musisi anak negeri.

Bagaimana caranya beradaptasi sebagai seorang anggota band? Didik memberikan resep.

“Sebuah band harus kompak. Ketika masuk ke dalam band akan lain. Ego benar-benar harus dikendalikan,” tuturnya melalui sambungan telepon kepada Kabar Belanda.

Hobi yang jadi pekerjaan

Seiring dengan berkembangnya sekolah musiknya, kesibukan Didik pun semakin padat.

Namun lelaki yang berpembawaan kalem itu tetap menikmatinya karena musik sudah menjadi hobinya sekaligus dunianya.

Kepada anak didiknya, dia selalu menekankan bahwa bermusik itu harus asik dan harus saling menikmati antara pemain dan penonton. Sehingga bisa menjadi pertunjukan yang menyenangkan.

Didik berharap, dengan banyaknya grup band Indonesia yang ada di Belanda, mereka juga bisa maju dan berkembang di negeri orang.

5 Comments on “Didik Elpamas, “Pak Tua” Yang Berjiwa Muda”

  1. Ping-balik: where to buy essays

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :