Selain acara tahunan, setiap empat tahun sekali Bona Ni Pasogit juga selalu mengadakan pesta besar yaitu “Malam Danau Toba”, yang dihadiri diaspora dari berbagai negara di Eropa, sehingga pengunjungnya mencapai sekitar 650-an orang.
“Malam Danau Toba” biasanya diadakan di kota2 yang berbeda seperti di Kaatsheuvel, Utrecht, Rijswijk.
Ada hal yang sangat istimewa dengan acara Bona Ni Pasogit kali ini. Selain musisi ternama dari anggota ESA Studio Utrecht yaitu Martin Muizeman asal Belanda, Gusto dari Bali, Lucky Tumoka asal Manado, Dea Sutisna dari Bandung, Tom Samosir, Maralo Tamba, Carlo X Tamba asal Batak, acara familiefeest tahun ini dihebohkan oleh penampilan dua artis yang punya talent internasional.
Mereka adalah Markus Tamba dan Butet Nikki Tamba. Markus Tamba, bocah berusia 11 tahun mampu menguasai podium, seolah-olah telah menjadi bagian hidupnya sehari-hari.
Markus Tamba, yang berdomisili di Swedia adalah putra Batak dengan ibu berasal dari Lithuania. Dia menghipnotis pengunjung hingga berdansa ria mengikuti irama lagu yang dibawakannya.
“Keponakan saya yang satu ini juga menguasai histories dari band-band rock kelas elit internasional seperti: Queen, Iron Meiden, Metallica, Guns n Roses, AC/DC dan lain-lain di.luar kepala! Aku menyebutnya si Wikipedia nya rockmusic,” kata Carlo Tamba kepada Kabarbelanda.com.