‘Baper’ Usai Nonton Preview ‘Merindu Cahaya de Amstel’ di Den Haag

Untuk kelancaran dalam proses shooting film di Belanda, PT Kreatifindo Multi Kreasi melalui Unlimited production menggandeng Matahari Media, yaitu sebuah perusahaan Belanda yang menyediakan kebutuhan film atau produksi audio visual.

Dari perencanaan produksi, anggaran dan perencanaan. Termasuk juga penyewaan alat, artis pendukung, perizinan dan survei lokasi serta kebutuhan shooting lainnya seperti penginapan kru dan konsumsi selama shooting berlangsung.

Annika salah satu pendiri Matahari Media mengatakan, pengambilan gambar dilakukan di masa pandemi Covid 19 membuatnya tegang dan cemas, karena kebijakan pandemi pemerintah Belanda setiap minggu selalu berubah.

“Tidak ada kepastian dalam masa pandemi, tapi saya lega karena shooting yang dilakukan selama sebulan penuh di Amsterdam bisa selesai tepat pada waktunya. Saat itu shooting dilakukan pada Februari dan Maret 2020. Jadi shooting selesai persis sehari sebelum lockdown pertama diberlakukan Maret dan para crew bisa menyelesaikannya jadwal,” kata Annika.

Foto: Jenny. M. Sirait

Rencana pemutaran film perdana sebagai preview atau “official trailer” di KBRI Den Haag, 26 November 2021 lalu, sebenarnya untuk publik warga Indonesia. Tetapi karena Belanda kembali memberlakukan Lockdown terbatas sejak September 2021, maka pemutaran film kali ini dilakukan pada acara pertemuan bulanan karyawan dan keluarga KBRI Den Haag.

Agnes, salah satu staf lokal KBRI mengatakan terkesan dengan film ini karena bercerita tentang konflik agama yang di persatukan oleh cinta. “Issue sensitif dalam masyarakat di Indonesia tapi dalam film ini menjadi baik dan patut diteladani bagaimana menyikapinya,” kata Agnes.

Adapun Putri, pegawai bagian keuangan KBRI Den Haag, menilai film tersebut bagus sekali karena menjelaskan posisi perempuan dalam Islam. “Filmnya bagus banget, bikin baper (larut dalam perasaan, Red.),” kata Putri, seusai menonton film. Dia memuji film “Merindu Cahaya de Amstel” tersebut karena tak cuma membahas soal sisi Islami tapi juga mengangkat sisi perempuan dalam Islam.

Annika berharap film ini sukses di pasaran dan mendapat respon positif dikalangan penggemar film di Indonesia. “Setelah film ini sukses, sudah ada beberapa rencana pembuatan film dengan mengambil lokasi di Belanda,” kata Annika.

Nah, mulai 20 Januari nanti, film seru bergenre drama, romantis dan religi ini akan segera tayang di Bioskop Indonesia, siap siap baper.

Editor: Bune Laskar