De Vries seringkali maju menjadi saksi di pengadilan, termasuk dalam kasus Holleender, penculik Heineken yang didakwa membunuh Van Hout pada 2003. Banyak kalangan yang menyebutkan bahwa keberaniannya maju sebagai saksi membuat De Vries menjadi target kejahatan.
Holleeder bahkan menyebut De Vries sebagai seorang “penipu kotor”. Sejak 2020, De Vries menjadi penasihat dan orang kepercayaan Nabil B, seorang jaksa penuntut dalam kasus Ridouan Taghi, penjahat paling dicari di Belanda.
Jaksa menjuluki komplotan Taghi sebagai mesin pembunuh yang sangat sadis.
De Vries pada 2019 pernah menulis di Tweeter-nya, bahwa dia mendapat info dari polisi dan pejabat hukum bahwa dia menjadi target pembunuhan, sejak berurusan dengan Taghi.
Pengamanan terhadap aparat hukum yang menangani kasus Taghi semakin diperketat sejak pengacara Nabil B, Derk Wiersum, ditembak di jalan depan rumahnya pada 2019.