Saat Pandemi Melanda, Ekspor Kayu Indonesia ke Belanda Justru Meningkat

Produk Indonesia lainnya yang mengalami peningkatan ekspor ke Belanda di masa pandemi adalah teh, sebesar 189 persen, makanan dan minuman 23 persen, keranjang anyaman dan kerajinan tangan 31,5 persen, alas kaki 20,7 persen, kayu manis 63 persen, pala dan kapulaga 8,4 persen.

Dubes dan Atdag KBRI Den Haag seusai temu bisnis dengan pengusaha Indonesia. (Dok. KBRI Den Haag)

Sebagai Atase Perdagangan yang ditempatkan di Belanda, Sabbat mengakui banyak kegiatan promosi yang tidak berjalan sesuai rencana. Semua kegiatan nyaris berhenti karena banyak negara di Eropa menerapkan lock down.

“Kita tidak bisa berbuat banyak. Meskipun banyak pertemuan dilakukan dengan cara virtual atau online, namun tetap ada dampaknya. Tahun 2020 agenda pameran dan promosi terpaksa batal. Sementara rencana 2021 seperti HORECA (produk food & beverage), PLMA (pameran produk food dan non food), Tong-tong Fair dan Amsterdam Coffee Festival juga belum ada kepastian apakah akan dapat diikuti atau tidak,” jelas Sabbat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :