Dari Mana Datangnya Moederdag (Hari Ibu)?

WNI atau diaspora Indonesia yang tinggal dan mempunyai pasangan orang Belanda ikut merayakan Hari Ibu. Dewi Kusumaningtyas Hendriks, salah seorang WNI yang bersuamikan warga Belanda mengatakan, tahun 2021 ini adalah tahun kedua dia merayakan Moederdag. Perempuan yang sudah 8,5 tahun tinggal di Belanda ini mengatakan, sejak dikaruniai seorang putri cantik pada awal 2020, maka dia secara resmi bisa merayakan Hari Ibu.

Dewi, yang berdomisili di Westervoort ini, menyampaikan, tidak ada perayaan khusus untuk Hari Ibu tahun ini. Pasalnya, karena menjelang Idul Fitri, dia disibukkan kegiatan membuat kue kering dan baking. Tetapi di tengah kesibukannya itu dia mendapatkan kejutan dari Lily (putrinya) dan juga Dennis (suaminya). Dewi diberi kado berupa gantungan kunci dan foto dirinya dan Lily yang disablon pada sebuah ubin/tegel. Selain itu, dia juga tidak perlu memasak pada hari itu. Dewi, suami dan anaknya makan bersama dengan makanan yang dipesan dari sebuah restoran.

Pasangan yang belum dikaruniai anak bukan berarti tidak bisa merayakan Hari Ibu. Mereka bisa mengunjungi ibu atau ibu mertua mereka sambil membawa kado, kemudian menikmati teh atau kopi bersama. Kegiatan lainnya adalah mengunjungi dan meletakkan karangan bunga di makam ibu atau ibu mertua.

Mengunjungi makam ibu atau ibu mertua. (Dok. Pribadi)

Nah, inti Hari Ibu adalah hari untuk menunjukkan apresiasi dan terima kasih kepada ibu yang telah melahirkan dan merawat anak dan keluarganya. Apapun bentuk apresiasi yang diberikan, semua dikembalikan kepada masing-masing sesuai dengan kemampuannya. Selamat Hari Ibu!

Editor: Tian Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :