“Tuhan tidak tinggal di tempat orang mati melainkan dalam keseharian hidup kita,” kata Pastor Eko.
Ibadah Misa dimulai tepat pukul 14 hingga 16.00 waktu setempat. Ada pula baptisan sejumlah warga Indonesia di Belanda.
Di akhir misa, Pastur Eko menyampaikan kabar duka yang menimpa provinsi tempat kelahirannya, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dirundung bencana alam. “Semoga Tuhan memberi kekuatan kepada mereka,” kata Pastor Eko dengan mata berkaca-kaca.
Biasanya, setiap ibadah misa yang dilakukan KKI selalu penuh dengan suguhan makanan dan nyanyian serta tarian. Maklum warga indonesia di Belanda memanfaatkan pertemuan ibadah ini sambil bersilaturahmi dan bercengkrama.