Penulis : Yuke Mayaratih
Amsterdam, Kabarbelanda.com- Amsterdam…! Sebuah kota cantik modern sekaligus klasik karena menyimpan sejarah sejak berabad silam.
Menginjakkan kaki di Kota Amsterdam membawa saya hanyut dalam kemegahan kota dengan segala aktivitas dan kesibukan warganya. Termasuk diantaranya ribuan turis yang lalu lalang menikmati setiap sudut kota tanpa henti mengabadikannya dalam jepretan kamera.

Amsterdam memang unik. Semua gedung dan pertokoan serta restoran mempercantik diri dengan tetap mempertahankan desain bangunan yang telah berusia berabad-abad. Kebersihan kota juga terjaga di setiap sudutnya.
Sepanjang mata memandang, saya melihat kanal Amsterdam yang terkenal cantik dan bersih. Tak heran kanal tersebut menjadi salah satu ikon wisata kota ini.
Kali ini saya akan melihat keindahan kota Amsterdam dengan cara yang berbeda. Yaitu melihatnya dengan menyusuri kanal dengan kapal motor. Ternyata ini adalah keputusan yang tepat. Karena dari sinilah saya bisa menyusuri jejak peradaban Eropa bagian Barat dan melihat dari dekat warisan sejarah yang tersimpan rapi dalam bentuk bangunan, buku, artefak maupun yang tersimpan di museum.
Menikmati kota Amsterdam dengan menyusuri kanal dengan perahu bermotor adalah godaan yang cukup menggiurkan. Tentu para pelancong tak melewatkan tawaran ini. Begitu juga dengan saya.

Saya memulai perjalanan dari Amsterdam Centraal Stasiun. Kebetulan cuaca cukup cerah hari ini. Maklum meskipun musim panas, suhu udara dingin disertai awan mendung masih kerap terjadi.
Nah, saat tiba persis di tengah kota, saya melihat kanal yang terbentang mengitari gedung cantik dan klasik. Di situ ada beberapa titik tempat penyedia jasa kapal penelusur kanal menambatkan kapal motor mereka. Pada jam keberangkatan, biasanya antrian sudah mulai mengular. Para pelancong antusias ingin menyusuri keindahan kota Amsterdam lewat air.
Semua informasi tentang jam keberangkatan kapal dan harga tiket cukup jelas terpasang di tiap titik penyedia jasa wisata kanal. Mereka menetapkan harga yang sama. Hanya jam keberangkatannya saja yang berbeda.
Cukup merogoh kocek sebesar € 8 untuk anak-anak dan € 16 per orang dewasa, kita bisa berkeliling menyusuri kanal selama satu jam penuh, melintasi sebagian dari 100 kilo meter jalur air Amsterdam.
Rata-rata setiap kapal bisa membawa 60 penumpang. Bersama seorang pemandu yang menjelaskan ikon-ikon bersejarah serta gedung-gedung yang dilalui, yang seolah membawa para penumpang kembali ke masa keemasan Kerajaan Belanda.
Setiap batas kanal diberi nama. Nah, yang paling cantik dan terkenal adalah kanal Amsterdam (Nieuwe) Herengracht, Keizersgracht dan Prinsengracht. Karena itu adalah kanal utama yang digali di kawasan Burgwallen.
Kanal ini merupakan bagian dari sabuk kanal yang dibangun pada awal Abad ke-17, dan sejak 2010 masuk dalam Daftar Warisan Dunia Unesco.
Selama menyusuri kanal, saya menyadari Kota Amsterdam ternyata begitu banyak menyimpan jejak masa kejayaan masa lampau. Sensasi yang tak bisa kita dapatkan jika kita menyusuri kota Amsterdam dengan berjalan kaki.
Di atas kapal motor, saya menikmati keindahan rumah, gedung bersejarah yang dibangun ratusan tahun lalu, termasuk saat melintasi beberapa jembatan penyeberangan di atas kanal. Yang tentu saja menyimpan kisahnya tersendiri.
Saya membayangkan, betapa seriusnya Belanda membangun gedung, jembatan dan pelabuhan serta gudang penyimpan barang dagangannya. Saya kagum terlebih saat menyaksikan batapa kokohnya bangunan itu berdiri dengan sentuhan arsitektur dan tata kota di zaman itu. Betul betul memberikan kesan mendalam.
Comments are closed.