Pertama Kali, Indonesia Letakkan Karangan Bunga pada Peringatan 15 Agustus

Penulis: Jenny Muda Sirait

Kabarbelanda.com –   Kalau Indonesia merayakan Hari Kemerdekaannya pada 17 Agustus, maka di Belanda setiap 15 Agustus merupakan peringatan pembebasan Hindia Belanda dari pendudukan Jepang dan menyerah kalah kepada Sekutu pada waktu Perang Dunia II.

Peringatan tersebut digelar tiap tahun untuk  mengenang para pahlawan mereka dan korban perang di Hindia Belanda, terutama korban pada masa kependudukan Jepang.

Yang sangat unik pada tahun ini, Peringatan Nasional 15 Agustus tahun ini untuk pertama kalinya dilakukan pada malam hari dan mengundang pemerintah Indonesia untuk meletakkan karangan bunga,  diwakili Duta Besar Indonesia kepada Kerajaan Belanda, Mayerfas.

Dubes Mayerfas meletakkan karangan bunga setelah Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

“Tujuan acara ini adalah memperingati, mengenang dan mendoakan korban perang dunia ke dua. Jadi kalau kita memperingati dan mengenang para korban tentu kita tidak melihat siapa yang salah atau benar. Karena ini bukan acara memperingati peristiwanya. Tapi sekali lagi, ini adalah acara untuk mengenang dan mendoakan para korban, itu saja,” kata Dubes Mayerfas kepada Kabarbelanda.com.

Dubes Mayerfas menjadi Dubes RI pertama yang diundang meletakkan karangan bunga pada Peringatan 15 Agustus di Monumen Indisch, Den Haag. (Foto: captured TV NOS)

Kehadiran Dubes RI selaku wakil pemerintah Indonesia mengundang kritik pedas  dari Federatie Indische Nederlanders (FIN), kelompok warga negara Belanda keturunan Hindia Belanda, yang mengklaim berjuang dan berperang membela negara sampai ke Hindia Belanda.

Ketua FIN atau Federasi Hindia Belanda, Hans Moll pun mengancam mundur dari jabatannya.

Menurut Hans,  seharusnya pemerintah Indonesia menyatakan pernyataan maaf terlebih dahulu kepada pemerintah Belanda dan kepada keluarga veteran atas kekerasan perang yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia, atau yang disebut “Bersiap”, yang ingin Hindia Belanda menjadi negara yang merdeka berdaulat setelah kependudukan Jepang pada waktu itu.