Penulis: Yuke Mayaratih
SETIAP perantau tentu butuh teman berbagi di perantauan agar tidak merasa sendirian. Mereka bisa membentuk perkumpulan orang-orang dari satu suku atau satu daerah asal. Nah, perkumpulan Esa Genang di Belanda salah satunya. Tapi siapa sangka kalau Esa Genang digagas bukan di Negeri Kincir Angin itu, melainkan dari Indonesia.
Awalnya, beberapa anggota Esa Genang menyelenggarakan event Kawanua Sedunia Bakudapa di Tanah Minahasa, tanggal 6 sampai 8 Agustus 2004 di Tomohon, Sulawesi Utara.
“Lalu di Belanda, kami mengawali dengan mengumpulkan orang-orang yang satu kampung. Hanya orang Minahasa saja. Tujuannya supaya kita nggak merasa sendirian tinggal di tanah rantau. Jadi merasa punya saudara. Tapi di antara orang Minahasa ini kan ada yang menikah dengan orang Ambon, ada pula dengan orang Belanda,” kata Bertha Moningka, ketua Esa Genang.
Kemudian disepakati acara tersebut digabung menjadi acara Natal Kawanua Bersama, yang rutin dilakukan setiap Desember, sampai sekarang.