Penulis: Walentina Waluyanti
MELAKUKAN perjalanan keliling Eropa sudah menjadi obsesi kami sejak lama. Kami sudah merancang rencana melakukan petualangan lewat darat menggunakan karavan (“rumah berjalan” yang ditarik mobil) dari Belanda ke negara-negara Eropa, lalu menyeberangi laut ke Yunani. Tapi apa daya, tahun lalu rencana terpaksa ditunda karena pandemi COVID-19. Sejumlah negara Eropa tertutup untuk wisatawan, terutama wisatawan yang ingin melakukan kemping.
Nah, baru tahun ini sejumlah tempat kemping di Eropa mulai dibuka. Setelah melakukan persiapan secukupnya, maka kami pun berangkat.
Banyak alasan kami memilih berpetualang dengan karavan. Selain kami senang dekat dengan alam, bisa berhenti di mana pun kami mau, perjalanan dengan karavan juga bisa menghindarkan kami dari kerumunan. Menghindari kerumunan adalah salah satu protokol kesehatan (prokes) menghadapi pandemi COVID-19. Untuk menginap, mobil beserta karavan wajib diparkir di tempat kemping yang sudah disediakan.

Tempat kemping sangat penting buat para pelancong yang ingin berwisata dengan karavan atau jenis mobil rumah (home car) lainnya. Kendati karavan punya fasilitas lengkap di dalamnya, seperti dapur mini, kulkas, toilet/mandi, meja makan, dan tempat tidur, ini tidak berarti karavan boleh seenaknya menginap di sembarang tempat, termasuk rest area.
Kalau sampai ketahuan polisi patroli, pemilik karavan bakal kena denda. Tapi kalau sekadar parkir sih boleh, asal bukan menginap. Menginapkan karavan di pinggir jalan terbilan ilegal di Eropa. Jika ingin menginap di dalam karavan, pelancong harus mengarahkan kendaraannya ke lokasi kemping.
Di Eropa, tempat kemping bukan sekadar rekreasi menggunakan tenda di alam bebas. Lebih dari itu, tempat kemping juga diperuntukkan bagi para pengendara karavan atau home car lainnya untuk menginap. Selain karavan dan mobil rumah, tempat kemping juga menyediakan rumah liburan bagi mereka yang tidak membawa tenda maupun karavan.

Tempat kemping sebagai tempat menginap bagi karavan atau motor home. (Walentina Waluyanti)
Kalau mau menginap di hotel, seperti yang kadang kami lakukan di sela perjalanan dengan karavan, karavannya bisa ditinggalkan di tempat kemping. Mobil penarik karavan kami lepaskan dari karavan, lalu dengan mobil itu kami menuju hotel. Seperti yang kami lakukan saat mengunjungi Athena Yunani. Di sana ada tempat kemping, tapi tempatnya kurang nyaman, tidak sesuai harapan. Kami pun memilih tempat kemping yang sedikit jauh dari Athena, karena fasilitasnya lengkap dan bersih. Dan karena tempat kemping ini cukup jauh dari Athena, kami lebih memilih menginap di hotel.
Alternatif lainnya, jika karena sesuatu hal tidak bisa mencapai tempat kemping, maka kami mencari hotel yang menyediakan secure parking area. Dengan begitu, kami bisa tidur nyenyak di kamar hotel tanpa perlu khawatir karavan dibawa kabur maling. Kasus pencurian karavan di Eropa cukup sering terjadi, lho. Karena itu, kami selalu memilih hotel dengan sistem keamanan parkir yang baik.
Soal keamanan, tempat kemping adalah tempat teraman untuk menyimpan karavan. Maka tak mengherankan kalau sering terjadi pengendara karavan meninggalkan karavannya di tempat kemping. Bahkan menjadikan tempat kemping sebagai tempat penyimpanan karavan sepanjang tahun.
Singgah di Negara-negara Eropa

Kami memulai perjalanan pada pukul 04.30 dinihari waktu Belanda, dari Belanda menuju Munchen Jerman. Perjalanan ditempuh selama 9 jam naik mobil, karena ada pembatasan kecepatan berkendara untuk karavan. Jarak Belanda ke kota Munchen lebih dari 800 kilometer.
Setiba di Munchen, kami menginap di tempat kemping di sekitar kota Munchen. Saat menginap, kami memasang tenda di depan karavan. Meskipun di dalam karavan ada dapur mini, tapi kalau tidak terpaksa, kami lebih suka memasak di tenda, di luar karavan.
Pada saat mendatangi tempat kemping di Jerman ini, petugas administrasi menanyakan tanda bukti vaksin. Pada masa corona ini, tempat kemping memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Banyak tempat kemping yang menyediakan private toilet dan private kamar mandi. Petugas lalu mengantar kami ke tempat parkir karavan.
Setelah menginap dan cukup melihat-lihat keindahan Munchen, kami meneruskan perjalanan ke Austria. Kami singgah dan menginap di Wiesing, daerah Tyrol. Tempat kemping di sini sangat bersih dengan pemandangan yang sangat indah. Austria memang negara yang dikelilingi pegunungan yang indah. Di sekeliling kami, saat duduk di bawah tenda di karavan, atau berjalan-jalan di sekitar tempat kemping ini, mata kami dimanjakan dengan keindahan pegunungan Austria.
Setelah menginap dan mengunjungi tempat menarik di sekitar tempat kemping tersebut, kami menuju Italia. Di Italia, kami kemping di kota Verona. Di kota Verona ini kami menyempatkan diri melihat-lihat rumah Juliet, yang terkenal sebagai latar belakang kisah Romeo dan Juliet karya William Shakespeare.

Setelah menginap di kota Verona, kami menuju pelabuhan Ancona di Italia, untuk kemudian menyeberang ke Yunani. Dalam pengurusan administrasi sebelum maik kapal, petugas pelabuhan mengecek surat tanda bukti vaksin. Kapal yang akan kami tumpangi tampak sudah merapat di pelabuhan Ancona Italia. Kendaraan berat, seperti truk-truk berukuran sangat besar, mengantri menuju kapal.
Truk-truk besar ini mendapat giliran pertama untuk memasuki kapal. Proses masuknya truk-truk besar ke kapal dengan dipandu petugas pelabuhan ini, menjadi atraksi menarik bagi para wisatawan. Mereka keluar dari kendaraan untuk menyaksikan bagaimana kendaraan-kendaraan besar itu masuk ke kapal.