Merayakan Cultural Style Week 2023 di Den Haag

Penulis: Jacqueline Vandayantie

Den Haag, Kabarbelanda.com – Pekan gaya budaya atau Cultural Style Week kembali digelar tahun ini. Pekan budaya yang pertama kali yang didirikan di London pada 2022, kini dilangsungkan di Den Haag, Belanda selain di negara penggagasnya, Inggris.

Pada pergelaran yang pertama 2022, Cultural Style Week juga digelar di Cape Town, Afrika Selatan. Seperti tahun sebelumnya, Indonesia turut serta dalam Cultural Style Week.

Brand Ambassador Cultural Style Week dari Indonesia 2022 dan 2023, Nova Burdo-Marseline mengaku bangga bisa memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.

(Foto: Jacqueline Vandayantie)

“Saya sangat bangga menjadi brand ambassador Cultural Style Week dan senang berbagi keindahan budaya Indonesia kepada dunia,” kata Nova,  kepada Kabarbelanda.com, Sabtu (20/5).

“Saya juga menghadiri acara kegiatan peluncuran perdana tahun 2022 di London dan saat itu saya berharap tahun 2023 dapat membawa perayaan busana dan budaya ini ke Belanda,” kata Nova, yang bermukim di Belanda.

Para penari Dwi Bhumi. (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Pekan gaya budaya yang berlangsung 21-27 Mei 2023 adalah kesempatan untuk memamerkan dan merayakan warisan budaya melalui mode, rambut, dan kecantikan.

Selama sepekan, masyarakat didorong untuk mengambil bagian dengan bangga mengenakan pakaian budaya mereka dan berbagi foto secara online dengan tag #culturalstyleweek.

Acara pembukaan digelar bersamaan dengan Hari Keanekaragaman Budaya yang ditetapkan oleh PBB (United Nation). Para tamu undangan pun datang dengan pakaian tradisional masing-masing negara.

(Foto: Jacqueline Vandayantie)

Berlangsung dengan meriah di MingleMush Food Hall, menyatukan peragaan busana yang indah, beragam pertunjukan budaya dan kelezatan makanan dari setiap negara.

Tampil sebagai tamu istimewa adalah pendiri Cultural Style Week yang berbasis di Inggris, yaitu Candy-Ellie Graham, Brand Ambassador Jennifer Laurent-Smart dari The Commonwealth of Dominica dan Robert Philips dari Skotlandia.

(Foto: Jacqueline Vandayantie)

Pada malam itu, Jennifer yang juga menjadi bintang dari film dokumenter berjudul ‘The Story Behind My Caribbean Cultural Style’, juga ikut menampilkan karya tradisional mode Karibia Kreol Dominika.

Sanisa, merek asal Belanda yang didirikan oleh Andy Arduin juga hadir pada perayaan ini. Andy berusaha untuk melestarikan dan berbagi sejarah, warisan, dan kebiasaan pakaian tradisional Afro-Suriname.

“Melalui perusahaan saya, saya berkomitmen untuk melestarikan pemikiran tradisional Afro-Suriname,” kata Andy.

(Foto: Jacqueline Vandayantie)

“Pakaian adat yang terdiri dari kombinasi penutup kepala (angisa) dan pakaian terusan (koto) akan membawa Anda untuk lebih mengetahui sejarah negara kami,” tambah dia.

“Angisa yang kami pakai berasal dari jaman perbudakan di Suriname dan teknik lipatannya banyak digunakan untuk bertukar pesan rahasia,” pungkasnya.

Koleksi Tenun Dian Oerip. (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Peragaan busana dari Indonesia menampilkan Dian Oerip, pendiri merek Oerip Indonesia, yang mempunyai ciri khas menonjolkan metode pencelupan dan tenun tradisional dari pengrajin ahli Indonesia.

Kali ini tenun yang diusung adalah tenun Sumba dan tenun Kalimantan. Peragaan busana kain tenun yang diperagakan oleh para model diaspora membawa kesan tersendiri bagi Franya Nayarini dan Gina Hijrahwadi.

Mereka mengaku sangat bangga bisa berpartisipasi dalam peragaan busana Cultural Style Week 2023.

Para penari Ukraina. (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Selain itu ada penampilan spesial yaitu tarian rakyat Ukrania “Mriya” yang berarti Mimpi dalam bahasa Ukraina, yang dibawakan oleh grup tari Ukraina yang berbasis di Rotterdam.

Tampil memukau dengan tarian tradisional Bali, grup tari Bali DwiBhumi yang berarti Dua Dunia berhasil menyihir para undangan dengan penampilan mereka yang penuh semangat dan ekspresif.

DwiBhumi adalah grup tari yang berbasis di Belanda dan mengacu pada konsep Bali ‘sekala’ dan ‘niskala’ – dunia yang terlihat, dunia yang nyata dan dunia yang tidak terlihat, juga dunia non-materi berdasarkan agama Hindu.

(Foto: Jacqueline Vandayantie)

Dengan ‘dua dunia’ mereka juga mengacu pada budaya Bali dan Belanda yang secara harfiah terpisah bermil-mil, tetapi semakin dekat melalui seni dan budaya.

Tidak ketinggalan musisi gamelan Bali Krishna Sutedja yaitu musisi kelahiran Bali yang berbasis di Belanda. Beliau dibesarkan di sebuah keluarga seniman di kawasan Ubud dan telah belajar musik sejak kecil.

 

Ia datang ke Belanda saat berusia 22 tahun untuk belajar musik di Rotterdam Music Academy Codarts dan lulus pada 2019. Ia mengajar dan tampil bersama kelompok gamelan Bali lintas Eropa juga bekerja dengan genre dan instrumen musik modern dan Barat.

Perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya, FX. Widiarso ikut merasa bangga akan terlibatnya Indonesia pada acara ini.

FX Widiarso, Koordinator Fungsi Sosial Budaya. (Foto: Jacqueline Vandayantie)

Beliau mengatakan bahwa seluruh dunia harus mengenal Indonesia sebagai Indonesia yang baru, negara yang beradab dan berbudaya.

“Besar harapan saya agar Indonesia dapat terus berpartisipasi dalam Cultural Style Week yang akan datang,” kata Widiarso.

Editor: Bune Laskar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :