Penulis: Yuke Mayaratih
Amsterdam, Kabarbelanda.com – Sekitar dua ribu warga Indonesia mengikuti salat ied pada Idulfitri 1444H, di Amsterdam Belanda.
Tepat pukul 8 pagi waktu setempat, salat ied dimulai. Seperti tahun lalu, panitia PPME Al Ikhlash Amsterdam menggunakan gedung Kristal Party Centrum untuk pelaksanaan salat ied tahun ini.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=VCZfINEQrSg[/embedyt]
Suhu udara 9 derajat celsius , dengan cuaca mendung dan sedikit gerimis, tak menyurutkan semangat umat Islam Indonesia untuk melakukan salat sunah berjamaah di hari yang spesial ini. Baik mereka yang tinggal di sekitar kota Amsterdam maupun yang tinggal jauh dari kota Amsterdam datang lebih awal ke lokasi.

Sejak pagi hari, pukul 6.30 sampai pukul 8 pagi, pengurus masjid dan jamaah melantunkan takbir. Setelah itu, sambutan dari ketua PPME Al Ikhlash Hasanul Hasibuan. Tepat pukul 8 pagi, salat ied dimulai dalam tiga gelombang.
Semula panitia menjadwalkan dua gelombang, namun karena banyaknya jamaah, panitia memutuskan salat menjadi tiga gelombang.

Sejak di pintu masuk, panitia sudah bersiaga untuk membagi jumlah warga yang masuk. Mereka yang datang lebih awal dipersilahkan melakukan salat sunah terlebih dahulu selama 15 menit. Lalu mengambil tempat di bagian belakang. Setelah itu gelombang kedua, dan seterusnya.
Sebelum memasuki masjid, warga yang akan membayarkan zakat fitrah dipersilakan menyerahkan zakat fitrahnya kepada panitia.

Imam salat ied adalah Ustad Abdur Rahman dan khotbah Idul fitri disampaikan Ustad H Skron Makmun dari Indonesia dalam waktu 15 menit.
Usai salah, panitia membagikan aneka kue khas Indonesia, seperti lapis surabaya, lemper, risoles, bolu pandan pastel dan aneka jajan pasar lainnya.

Seorang panitia mengatakan, tahun ini tidak disediakan makanan (makan nasi atau ketupat), tetapi hanya kue jajanan pasar dan minuman hangat.
Alasannya, waktu penggunaan gedung sangat terbatas. Warga diminta segera meninggalkan gedung tepat pukul 10.30, karena akan ada penyewa lain yang menggunakan gedung ini.

Momen Idulfitri seperti ini, biasanya juga menjadi ajang silaturahim bagi sesama umat Islam di Belanda. Karena terbatasnya waktu di gedung, sebagian dari mereka mengunjungi teman atau kenalannya yang tinggal di lokasi terdekat untuk merayakan Idulfitri. []