Berbeda dengan kebanyakan warga Indonesia di Belanda, Ary dan putrinya, Cielo Aisha Sidar (9 tahun), tinggal di Belanda untuk mendampingi istri/ibunya yang mendapatkan beasiswa studi S3 di Universitas Leiden. Istrinya, Andika Sidar, adalah seorang dosen Fakultas Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sejak memutuskan mendampingi istrinya ke Belanda, Ary menjual warungnya di Yogyakarta kepada temannya. Sesampainya di Belanda, Ary langsung mencari pekerjaan. Pekerjaan pertamanya adalah karyawan restoran “Redjeki” di kota Delft. Ia juga bekerja di Toko Ibu Tjilik, Leiden.
Selama 5 bulan pertama tinggal di Belanda, berat badannya turun hampir 20 kilogram. Itu karena tidak cocok dengan masakan Belanda yang membuat selera makannya turun drastis. Meski mencoba masak sendiri, namun bumbu-bumbu yang didapatnya di supermarket masih tidak cocok dengan lidahnya. Hingga akhirnya dia mendapatkan informasi untuk mencari bumbu-bumbu di sebuah toko Asia di Leiden.