“Di awal kerja sama, manajemen kamilah yang menawarkan hingga berlanjut sampai sekarang,” ujar Nova kepada Kabar Belanda.
Dengan mengusung kesenian tradisional Reog Ponorogo dari Jawa Timur, Madaloka menyuguhkan dua tarian, yakni Jathilan dan Bujang Ganong. Dalam waktu latihan yang relatif singkat, yaitu hanya tiga hari, para mahasiswa yang kelak menjadi Dosen Tari dengan cepat menyerap setiap koreografi yang diajarkan.
Ini membuat Rahmida, pengatur komposisi tarian yang sudah memiliki pakem, merasa puas dan bangga dengan antusiasme para anak didiknya.
Pada program Word Dance sebelumnya, Madaloka telah mengajarkan berbagai tarian dari berbagai daerah di Indonesia.
Misalnya, tari Saman dari Aceh, tarian Jawa, Bali, dan Sunda, pernah ditampilkan dalam perhelatan yang dipresentasikan dalam bentuk teater tertutup di lingkungan kampus mereka.