Luar Biasa, Antusiasme Penonton Acara Suara Satu Abad PPI Belanda

Di sini, para diaspora bisa menemukan artis idolanya. (Foto: Jacqueline)

Diaspora bertemu idolanya

Yanti Sabrita, seorang diaspora yang bertempat tinggal di Amstelveen, tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. Pasalnya, ia bisa bertemu secara dekat dengan Tulus, penyanyi idolanya.

“’Saya tidak menyangka bisa melihat konser Tulus, idola saya, dan dapat berfoto bersama. Ternyata dia ramah dan tidak sombong,” ucap ibu dari dua anak ini dengan mata berbinar-binar.

Pengalaman pertama turut serta dalam acara ”Suara Satu Abad” ini dirasakan sangat istimewa bagi Kesya Wijianto, mahasiswi tahun pertama International Business Administration di Universitas Erasmus, Rotterdam.

”Saya merasakan perbedaaan yang jauh dibandingkan ketika masih tinggal di Jakarta,” pungkasnya. Di Belanda, ia dituntut untuk lebih mandiri, berinisiatif, dan mengatur waktu seefektif mungkin dalam mengerjakan tugas sekolah maupun kehidupan pribadi’.

Anthea Djajaprawira, mahasiswi Arts and Culture tahun ketiga di Radboud University, Nijmegen, selain sibuk di kepengurusan PPI, juga menjadi anggota panitia ”Suara Satu Abad”.

Anthea juga berkesempatan  magang di CCD-NL (Center for Culture and Development The Netherlands). Ia berencana segera menyelesaikan kuliahnya, kemudian bekerja selama 1 hingga 2 tahun di Belanda, kemudian mengambil gelar master sebelum kembali ke Indonesia.

Editor: Tian Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :