“Yang paling saya suka adalah makanannya, kebersamaannya, karena sejak kecil saya sering diajak orang tua untuk melihat acara budaya Indonesia dan saya menemukan jenis minuman es teler yang ternyata enak sekali, juga sate,” kata Richell.
Jane Benev dan adiknya Arnold sengaja janjian untuk datang bersama ke Tong Tong Fair agar dapat menikmati suasana seperti di Indonesia. “Saya lahir di Surabaya dan sejak umur 4 tahun tinggal di Belanda. Makanannya lumayan enak, cuma agak mahal,” kata Jane yang sudah empat tahun tak mengunjungi Indonesia akibat pandemi Covid-19.
Para pengunjung tampak menikmati sajian musik bersama dan juga beberapa jenis makanan yang hanya ditemukan di acara seperti ini, misalnya martabak telur dan juga sate kambing. Cuaca cerah dan udara sejuk membuat pengunjung memilih menikmati acara di luar tenda.
Seperti biasa, ada paviliun Indonesia yang menggelar dagangan pasar seperti emping, kerupuk, abon dan juga produk makanan lain yang hanya dijual di Indonesia. Di sini juga menjual aneka pakaian kebaya, batik dan aneka guling, dan pernak pernik khas Indonesia.
Pergelaran tarian betawi di podium utama tampak membuat para pengunjung terpesona. Begitu juga dengan hentakan irama musik yang dibawakan Buckle Up Band, mengajak para penonton ikut berjoget. Tong Fong Fair dibuka pukul 12 siang. Para pengunjung baru beranjak meninggalkan tempat tepat pukul 10 malam.
Editor: Bune Laskar