Arjan Onderdenwijngaard, kelahiran Tilburg, Belanda pada 1961, sudah mengunjungi Indonesia secara profesional sejak tahun 1980.
Ia pernah membuat acara dokumenter radio, menulis buku, menerbitkan foto-foto dan artikel, menyediakan ceramah, kursus dan wisata seni budaya, bersama rekannya, Theo Wilton van Reede.
Setelah Theo meninggal para 2009, Arjan bergerak sendirian. Ia aktif menjadi penulis, perupa, dan fotografer di Indonesia dan Belanda. Sejak 2014, sebagai aktor ia membintangi sekitar 15 film Indonesia, film layar lebar dan film pendek.
Beberapa karyanya membawanya kembali ke “cinta lama”, yaitu dunia perfilman. Namun kali ini ia tidak berakting di depan kamera, melainkan mengatur-atur di belakang layar. Ia menceritakan kisah yang lahir dari kehidupannya sendiri.
Bersama dengan tim, ia juga membuat film dokumenter berjudul ”Setelah Multatuli Pergi” (2020). “Opera Jalanan” (2022) adalah debutnya sebagai sutradara film.
Editor: Tian Arief