Sutradara Asal Belanda Filmkan Bunyi-bunyian Pedagang Keliling

Nah, Arjan Onderdenwijngaard, seorang warga Belanda pembuat acara dokumenter radio dan penulis buku, menangkap keunikan bunyi-bunyian dari penjual keliling itu sejak lama, sejak awal 80-an. Ia ingin membagikan bunyi-bunyian itu dalam sebuah film. Ia bahkan melakukan aransemen bunyi-bunyian yang didengarnya dalam kesehariannya, sewaktu tinggal di Jakarta.

Film ini adalah debut pertama Arjan sebagai sutradara. Ia menangkap kehidupan sehari-hari rakyat kecil dengan kesederhanaannya menjadi sebuah film yang berkesan, terutama bagi orang Eropa. Ini akan membangkitkan memori yang tak terlupakan, bagi warga Indonesia yang lama di perantauan.

Salah satu adegan di “Opera Jalanan”. (Ist.)

Setelah menonton film ini, penulis yakin penonton akan tergelitik dan membayangkan, betapa bunyi-bunyian yang selama ini terdengar namun mudah terlupakan, ternyata menyimpan rasa kangen tersendiri. Apalagi buat mereka yang tinggal di luar negeri.

“Opera Jalanan” adalah sebuah ide yang orisinil, unik, dan cukup bikin kaget. Bayangkan, sebuah musik yang dirangkai dari bunyi kentongan penjual mie tek-tek, dipadu teriakan penjual sate, bersahut-sahutan dengan suara khas dengung air mendidih di ketel uap khas tukang kue putu, disambut suara penjual roti dan penjual sayur. Total ada 35 bunyi-bunyian khas para pedagang keliling yang hadir dalam keseharian kita.

Film pendek berdurasi 15 menit 37 detik ini betul betul sesuatu di luar dugaan. Ada cerita yang terjalin di sana. Cerita tentang para pedagang keliling di sebuah komplek perumahan di kota Depok.

Bisa jadi, ini adalah inspirasi Arjan yang sudah tersimpan lama. Tapi baru bisa diwujudkan sekarang. Saat Arjan tinggal di wilayah Depok, ia mulai membangun sebuah cerita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *