Nostalgia Saat Menapak Pertama di Belanda, Cuaca Dingin dan Kendala Bahasa

Bersama jemaat usai melayani umat, di salah satu gereja Belanda. (Dok. Pribadi)

Sejauh mata memandang, yang tampak hanyalah hamparan rerumputan hijau nan luas. Segala sesuatu tampak asing, meski sebelumnya pernah kulihat di foto atau video. Di saat seperti itulah saya merasa benar-benar terasing dan sendirian.

Selama penerbangan, duduk di samping saya dua perempuan Indonesia, yang sampai hari ini tak pernah kukenal. Saat itu saya hanya ber-“say hello”, sekadar berbasa basi. Tak sampai mengobrol atau berkenalan.

Misa di gereja bersama anak dan remaja Katolik di Belanda. (Dok. Pribadi)

Untunglah, kesendirian tadi hanyalah dirasakan sebentar. Saudaraku Pater Klemens sudah menunggu sambil membawa jaket Belanda tebal yang menghangatkan. Hati senang meski ingatan masih di tanah Timor manise.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :