“Budaya Indonesia sangat beragam, sehingga keberagaman itu juga seharusnya muncul dalam dunia perfilman Indonesia yang selama ini masih didominasi oleh cerita-cerita tentang Jakarta ataupun Jawa.,” kata sutradara “The Mirror Never Lies” yang meraih penghargaan sebagai sutradara terpuji dalam Festival Film Bandung 2012 tersebut.
“Keberagaman itu harus dimunculkan tidak hanya melalui visual akan tetapi juga melalui audio. Saya ingin kita sering mendengar bahasa-bahasa Ibu kita, karakter-karakter yang berbeda yang kita miliki, dan representasi itu penting menurut saya,” kata Kamila yang filmnya, “The Seen and The Unseen” juga mendapat penghargaan Fiction Feature Film Adelaide 2019.
Film “Nana” menjadi salah satu dari 18 nominasi yang terpilih untuk kategori competition pada Berlinale ke-72. Kategori Competition merupakan kategori utama di Festival Film Internasional paling bergengsi setelah Festival Film Cannes ini. Nominasi pada kategori ini memperebutkan hadiah utama Golden Bear untuk film terbaik dan 6 penghargaan Silver Bear. 6 Silver Bear Award diperuntukkan untuk Grand Jury Prize, sutradara terbaik, pemeran utama terbaik, pemeran pendukung terbaik, skenario terbaik, dan Outstanding Artistic Contribution. Golden Bear pada Berlinale 2022 kali ini diraih oleh Film Alcarras karya sutradara Carla Simón.
Para juri untuk kategori competition tahun ini diketuai oleh M. Night Shyamalan asal Amerika Serikat. Enam juri lainnya juga bergabung dengan Shyamalan di penilaian tahun ini, yaitu Karim Aīnus (Algeria), Saīd bin Saīd (Tunisia), Anne Zohra Berrrrached (Jerman), Tsitsi Dangarembga (Zimbabwe), Ryûsuke Hamaguchi (Jepang) dan Connie Nielsen (Denmark).