Istana Soestdijk ini tidak hanya ditujukan untuk yang berbau ilmiah. Bangunan istana maupun di kawasan hutan/kebun tetap menyediakan ruang untuk kegiatan yang bersifat rekreatif atau hiburan. Misalnya konser musik yang melibatkan penonton yang banyak, play ground atau tempat bermain anak-anak.
Di dalam bangunan istana pun disediakan ruangan untuk konser musik yang penontonnya terbatas, seperti konser piano klasik. Bahkan di sana terdapat bioskop mini. Semoga pandemi corona tidak lagi menghambat jadwal pembukaannya pada awal 2023 nanti.
Istana Soestdijk dibangun sekitar abad ke-17 oleh Cornelius de Graeff, seorang Burgemeester van Amsterdam (Wali Kota Amsterdam) sebagai rumah peristirahatan. Nama Soestdijk merujuk pada wilayah yang terletak diperbatasan kota Baarn dan Soest, provinsi Utrecht. Rumah peristirahatan ini kemudian dibeli oleh Raja Willem III van Oranje. Dalam perjalanannya, bangunan ini sempat beralih kepemilikan beberapa kali hingga kembali dikuasai oleh keluarga Kerajaan.
Ratu Belanda yang terakhir menempati istana ini sebagai kediaman pribadi adalah Ratu Juliana dan suaminya, Pangeran Bernhard, serta ke-4 putrinya. Putri yang tertua adalah Ratu Beatrix, yang menjadi Ratu Belanda setelah Ratu Juliana meletakkan tahta. Ratu Beatrix tidak menggunakan Istana Soestdijk sebagai kediaman pribadinya selama menjabat sebagai Ratu Belanda. Demikian juga Raja Williem Alexander, yang saat ini memimpin Kerajaan Belanda tidak pernah menempati Istana Soestdijk. Hampir semua raja/ratu yang bertahta hanya menggunakan Istana Soestdijk sebagai istana atau rumah perisitirahatan di musim panas.
Editor: Tian Arief