Jemaat Terkesima Tarian Maengket di HUT GOKN Belanda

Pater Hayon Klemens SVD menyalakan lilin ulang tahun GOKN 10. (Royke Ricky)

Menurut Freddy M. Panggabean, tarian maengket ini sangat unik, dan berbeda dari tarian daerah lainnya. “Karena gerakan dalam tarian itu mengikuti lagunya. Kalo tarian daerah lain kan pakai musik aja atau diiringi musik darerah. Kalo ini memang berbeda. Dan saya liat bagus sekali. Apalagi yang menari orang Indonesia yang tinggal di Belanda. Jadi buat saya, sangat berkesan,” kata Freddy.

Berty Kaparang (baju biru), koreografer dan penabuh gendang. (Royke Ricky)

Seperti biasa, setiap usai ibadah, selalu ada suguhan makanan khas indonesia. Tapi karena ini adalah ibadah khusus, maka panitia menyediakan live musik, yaitu Ferry Kusuma. Ia mengiringi jemaat dengan lagu, saat santap malam bersama. Setelah itu jemaat melakukan joged bersama. Tiada lain tari poco poco yang selalu menjadi andalan dalam setiap pesta perayaan yang diadakan warga Indonesia di Belanda.

Penari maengket bersama pelatih. (Royke Ricky)

Melki menambahkan, dalam pelayanan GOKN, walaupun kita datang dari berbagai daerah suku berbeda, tetapi satu dalam pelayanan karena dalam perbedaan inilah kita bisa kuat dengan menghargai perbedaan, sehingga Api Injil Kristus bisa dapat melayani di negeri Belanda.

Editor: Tian Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *




Enter Captcha Here :