Mereka berkali-kali memuji, “wah enak sekali masakan kamu. Pintar juga kamu masak ya”. Nah dari situ lalu muncul ide dari salah seorang tetangganya. “Rick, bagaimana kalau kamu ajarin kita masak masakan Indonesia?” ujar Rick, mengutip tawaran tetangganya.
“Awalnya saya pikir bercanda, karena sebenarnya saya nggak jago-jago amat masak. Tapi di-challenge seperti itu, saya nggak bisa nolak, malah senang,” kata Rick Rivai bersemangat.
“Nah setelah itu saya lalu berembuk sama istri. Kebetulan dia orang Belanda tulen. Soalnya kalau saya masak biasanya nggak pernah pakai ukuran. Main cemplang cemplung aja. Takarannya dikira-kira, karena semuanya ada di kepala. Sedangkan orang Belanda maunya yang serba pasti. Semua harus pakai ukuran. Berapa gram, berapa sendok makan, masaknya berapa lama. Lah, kalo saya masak mana pernah perhatian sama yang begituan,” kata Rick sambil terkekeh.
Kemudian Rick bersama istrinya menyiapkan resep menu masakan apa saja yang akan dibuat. Semua resep tentunya diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda. Lalu mereka menyiapkan meja khusus dengan berbagai jenis rempah. Satu persatu diberi label nama. Misalnya, kencur, jahe, kemiri, asam jawa, terasi cengkeh, daun serai, daun salam, laos, kunyit, dan sebagainya. Kalau tidak ada bahasa Belanda yang pas, tetap memakai bahasa Indonesia. Seperti sereh dan terasi, misalnya.