Meningkat Tajam

Peningkatan kasus COVID-19 ini membuat rumah sakit kewalahan menerima pasien yang membludak. Kasus infeksi baru mencapai 16.000 untuk dua hari berturut-turut, mengalahkan rekor sebelumnya di bawah 13.000 kasus, pada Desember tahun lalu.
Rutte pun meminta warganya melakukan kerja dari rumah. Selain itu melarang mengunjungi acara olah raga, termasuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia Belanda vs Norwegia. Namun sekolah, teater, dan bioskop tetap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Pengumuman ini mengubah banyak kebijakan di Belanda, sebab dari Oktober laju lonjakan kasus COVID-19 terus meningkat meski tingkat vaksinasi sudah tinggi.
Saat ini sudah 85% penduduk dewasa Belanda sudah tervaksin penuh. Dari semenjak awal pandemi, pemerintah mencatat total 2,27 juta kasus, dan 18.695 kematian akibat COVID-19.
Rumah Sakit Kewalahan

Sejumlah rumah sakit di Belanda mulai kewalahan akibat lonjakan kasus COVID-19 ini. Jumlah pasien COVID-19 di rumah-rumah sakit meningkat sekitar 2.000 pasien pada Senin (15/11/21). Pasien di ruang ICU juga melonjak hingga 400 orang, menjadikan angka ini tertinggi sejak Mei lalu.
Kepala Asosiasi RS di Belanda, Ernst Kuipers, mengatakan, ada sekitar 250 pasien baru yang masuk RS setiap harinya. Kendati demikian, ia menilai kondisi sekarang belum mencapai puncak.
Jika terus terjadi penambahan pasien, jumlah tersebut akan membuat lonjakan hingga melebihi kenaikan pasien saat musim dingin lalu, yaitu 2.800 pasien dalam waktu kurang dari seminggu.
“Kita belum melihat puncaknya, jumlah (pasien) akan terus bertambah,” ujar Kuipers, seperti dikutip Channel News Asia, Senin.*
Editor: Tian Arief