Setelah membayar, kita menuju pos pemeriksaan. Karena pemeriksaan perlu waktu, kita harus menunggu lagi di tempat duduk. Di setiap pos, ada beberapa petugas yang menjaga. Jadi, ikutilah aturan yang sudah ditetapkan.
Setelah kita mendapat tempat duduk di barisan paling depan, begitu ada kabin tes PCR yang kosong, kita dipanggil menuju ke sana.
Setelah melakukan tes usap PCR, kita menuju ke bagian Imigrasi. Di bagian imigrasi, penumpang dipisahkan berdasarkan paspor. Penumpang Warga Negara Indonesia (WNI) dipisahkan dengan penumpang Warga Negara Asing (WNA).
Di bagian Imigrasi, kita akan diminta menurunkan masker dan difoto. Setelah itu pemeriksaan sidik jari dengan menempelkan jari di alat scan yang sudah disediakan.
Dari sana kita bisa menuju tempat pengambilan bagasi. Karena prosedur yang diikuti cukup panjang, tiba di bagian pengambilan bagasi, biasanya koper kita sudah ada di ban berjalan. Bisa juga koper-koper sudah diturunkan dari ban berjalan, kalau tempatnya akan dipakai oleh penerbangan lain yang baru tiba.
Setelah itu, kita berjalan menuju pemeriksaan Douane/Cukai. Di sana kita diminta menyerahkan kertas deklarasi Douane yang sebelumnya sudah kita isi. Kertas ini biasanya dibagikan di dalam pesawat, atau bisa kita dapatkan di bandara.
Selesai melewati Douane, baru kita keluar ke arah Exit, alias pintu ke luar. Di pintu keluar, jalur akan dipecah dua, yaitu jalur ke wisma karantina dan jalur ke hotel karantina. Menurut aturan yang sekarang berlaku, wisma karantina hanya untuk WNI pelajar dan TKI dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh negara. Sedangkan WNI di luar kategori tersebut dan WNA, harus karantina di hotel.
Hotel karantina biasanya sudah kita pesan dulu lewat internet, dan kita akan mendapat email dengan kode QR.