Setelah truk, giliran kendaraan karavan dan mobil rumah lainnya. Kami pun menaiki kendaraan, berkendara bersama karavan untuk masuk ke kapal. Suasananya sangat riuh dengan teriakan-teriakan petugas pelabuhan yang memberi komando kepada pengendara. “Go, go, go!!!”
Ketika semua kendaraan sudah terparkir di lantai dasar kapal, penumpang kemudian dipersilakan menuju ke lantai atas, karena ruang parkir kapal akan segera dikunci. Menjelang sore, kapal mulai bertolak meninggalkan pelabuhan Ancona Italia. Pelayaran ini memakan waktu sehari semalam. Jadi kami mereservasi kamar tidur dengan toilet dan kamar mandi di dalam.
Saya berjalan berkeliling melihat fasilitas apa saja yang ada di kapal ini. Selain bar, kafe, restoran, juga ada tempat bermain untuk anak, termasuk ruang bermain playstation. Juga ada kolam renang, yang langsung airnya dikosongkan menjelang kapal akan merapat di pelabuhan. Kemudian air kolam diganti baru, begitu kapal akan berangkat lagi ke pelabuhan berikutnya.
Keesokan harinya, menjelang sore, kapal merapat di pelabuhan Patras Italia. Kami pun segera ke ruang parkir, dan bersama karavan, kami berkendara untuk keluar dari kapal.
Menjelang akan keluar dari pelabuhan, petugas wanita di pintu gerbang menyetop kendaraan kami. Ia menanyakan surat tanda bukti vaksin. Setelah mengecek, kami dipersilakan keluar dari pelabuhan.
Kami segera berkendara menuju tempat kemping di sekitar kota Patras, tempat pelabuhan berada. Tapi tempat kemping di kota Patras tidak sesuai dengan yang kami harapkan.
Kami pun meneruskan berkendara, dan menemukan tempat kemping yang cocok di kota Olympia. Tempat kemping di sini nyaman, bersih, dengan fasilitas memadai. Di sana terdapat kolam renang dengan pemandangan pegunungan.
Tempat kemping ini berlokasi tidak jauh dari situs purbakala Olimpiade kuno. Kota Olympia memang terkenal sebagai asal mula lahirnya Olimpiade. Situs purbakala Olimpiade kuno ini setiap hari ramai dikunjungi turis dari seluruh dunia.