Penulis: Yuke Mayaratih
Kabarbelanda.com, Deventer – Siapa yang tak kenal dan suka nasi bakar? Di Indonesia, tentu hampir semua orang mengenalnya. Aroma nasi yang diberi bumbu, santan, dan lauk, dibungkus daun pisang, dan kemudian dibakar di atas arang itu tentu saja sangat menggugah selera. Tak terkecuali untuk warga Indonesia di Belanda, dan juga warga Belanda sendiri.

Adalah Nasi Bakar OTW yang viral sejak dua tahun terakhir. Disebut OTW (on the way) karena nasi bakar ini diantarkan ke titik temu (point place) di stasiun kereta api terdekat dengan pelanggannya. Warga Indonesia di Belanda beramai-ramai membeli nasi bakar buatan diaspora Indonesia itu.
Sosok di balik ngehitsnya nasi bakar itu adalah Ratih Ayu, perempuan 41 tahun yang sudah 16 tahun menetap di Belanda. Ibu dua anak cowok (Javaro, 13 tahun, dan Rajava, 6 tahun) yang memang hobi masak itu, awalnya membuat dan memasarkan kue-kue dan makanan Indonesia.

“Awalnya aku tawarkan ke teman-teman di Deventer, lalu saudara suami. Ternyata semua pada suka kue bikinan saya. Seperti lemper, lumpia semarang, dan aneka snacks khas Indonesia. Saya nggak menyangka, ternyata banyak yang suka. Bahkan untuk pesta keluarga, acara natal dan akhir tahun ada yang pesen sampai 600 biji. Lama-lama ada yang tanya, bisa bikin peyek nggak? Saya jawab ‘bisa’. Bikin bakso? ‘Bisa’. Dari situlah saya mulai menerima pesanan makanan tradisional,” tutur perempuan dari keluarga pebisnis kuliner itu.
Comments are closed.