Kabarbelanda.com, Amsterdam – Siapa yang tak kenal sate? Makanan tradisional khas Indonesia, daging yang dipotong kecil, ditusukkan ke sepotong kayu atau bambu, untuk kemudian dibakar di atas arang.
Seiring berjalannya waktu, sate bukan hanya dari daging atau ayam, dan tidak hanya dipanggang, akan tetapi juga dimodifikasi menjadi makanan-makanan yang lezat lainnya.
Diantaranya ada sate telur puyuh, sate kerang, sate tempe. Bahkan ada juga yang dimodifikasi menjadi makanan penutup yang sedap seperti sate nanas, sate pisang dan lain sebagainya.
Kenikmatan menyantap sate ternyata sudah bukan hanya menjadi budaya bagi bangsa-bangsa di Indonesia atau Asia Tenggara.

Tetapi juga negara-negara di Eropa, seperti Belanda, sate sudah sangat melekat di Negeri Kincir Angin ini. tentu saja kondisi tersebut secara tidak langsung juga disebabkan oleh karena ikatan historis yang begitu kuat antara Belanda dan Indonesia.
Saat ini bahan-bahan untuk membuat sate tradisional sangat mudah bisa didapatkan di seluruh supermarket di seluruh penjuru Belanda.
Bahkan juga lengkap dengan bumbu dan makanan pendamping sate tradisional yang kita kenal di Tanah Air.Seperti saus kacang, kecap manis, bawang goreng, acar, sambal, dan lain-lain.
Semua dikemas rapi dan dijual dengan berbagai merek yang sangat kompetitif dengan rasa dan harga yang beragam sesuai selera.