Penulis: Bune Laskar
Kabarbelanda.com – Sejumlah gagasan-gagasan kreatif mencuat dalam webinar “Mencari Strategi Jitu Memasarkan Produk UKM di Pasar Eropa” yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) PDI Perjuangan Belanda, Sabtu (27/3) lalu..
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM,) Teten Masduki dalam pidato kuncinya menyampaikan bahwa Belanda merupakan mitra strategis Indonesia dalam perdagangan. Ekspor non migas Indonesia ke Belanda mencapai US$ 3,01 miliar dengan surplus perdagangan mencapai US$ 2,3 miliar.
“Dengan potensi ekspor UMKM berupa produk rempah-rempah kayumanis pala, dan lada, saat ini Indonesia dan Uni Eropa tengah membahas kesepakatan perjanjian kerja sama dalam Indonesia-EU CEPA,’ kata Teten.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas mengungkapkan di tengah lesunya perekonomian global karena situasi pandemi, banyak produk UKM Indonesia mengalami peningkatan permintaan ekspor selama periode Januari–Desember 2020.
Antara lain, seperti teh 189 persen, furniture tujuh persen, arang kayu 10 persen, alat musik 21,8 persen, keranjang anyaman 31,5 persen, alas kaki 20,7 persen dan beberapa produk lainnya.
Dubes Mayerfas juga mengungkap bahwa produk UKM Indonesia banyak diminati oleh masyarakat Eropa dan Belanda khususnya, selain itu juga besarnya jumlah masyarakat Indonesia yang bukan hanya sebagai captive market namun juga sebagai tenaga-tenaga marketing produk UKM Indonesia di Eropa.

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba Rachman dalam salah satu bagian pemaparannya menyampaikan strategi perluasan pasar ekspor UKM menjadi sangat penting seperti adanya Pusat Logistik Berikat, Pengembangan Jaringan Pergudangan maupun Jaringan Logistik/Pengiriman Barang.