Diaspora Indonesia Kembali Bersatu: Talenta Global, Aksi Nyata untuk Negeri

KabarBelanda.com, Jakarta – Sebuah momentum besar akan segera digelar di Jakarta. Pada 11–12 Agustus 2025, Diaspora Global Summit 2 akan mempertemukan putra-putri Indonesia dari berbagai penjuru dunia dalam sebuah panggilan pulang bertajuk Connecting Global Talent With Home. Digagas oleh Indonesian Diaspora Network United (IDN United), pertemuan ini digelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta.

Acara ini menjadi momen penting dalam mempertemukan para diaspora Indonesia dari seluruh penjuru dunia dalam sebuah forum strategis, inspiratif, dan kolaboratif.

Diaspora Global Summit 2 bukan sekadar ajang temu kangen diaspora, tetapi merupakan pertemuan akbar berskala internasional yang menghadirkan para profesional, akademisi, inovator, dan pelaku perubahan dari berbagai negara.

Ribuan peserta dijadwalkan hadir, menjadikan Jakarta sebagai titik temu gagasan-gagasan besar untuk kemajuan Indonesia melalui jejaring global.


Rangkaian acara akan diawali dengan gala dinner eksklusif pada 11 Agustus 2025, yang menjadi momen pembuka sekaligus ajang penyambutan bagi para peserta dan pembicara.

Gala dinner ini juga akan menjadi ruang informal untuk membangun koneksi antarpeserta sebelum forum resmi berlangsung.

Forum utama akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, serta Menteri Luar Negeri Indonesia, Lettu Inf (Purn.) H. Sugiono B.Sc., M.BA.

Kehadiran kedua pejabat tinggi negara ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalin koneksi erat antara diaspora dan pembangunan nasional.

Selain itu, sejumlah keynote speaker berkelas internasional akan hadir untuk membagikan wawasan, pengalaman, dan inspirasi kepada para peserta.

Diskusi lintas sektor akan mendominasi forum selama dua hari penuh. Lebih dari 75 topik menarik dan relevan akan dibahas dalam berbagai panel dan sesi paralel.

Bagi diaspora Indonesia di Belanda dan Eropa yang selama ini aktif di bidang akademik, kewirausahaan, teknologi, seni, hingga diplomasi akar rumput, ini adalah ajakan untuk tidak hanya pulang secara fisik—tetapi menyumbangkan gagasan dan karya nyata untuk tanah air.

Beberapa isu penting yang akan diangkat antara lain, Tantangan dan peluang menyebarkan budaya adi luhung dan seni rupa Indonesia ke panggung global, Upaya perlindungan perempuan dan anak, termasuk pencegahan kekerasan seksual terhadap anak,

Pelatihan program TNI sebagai investasi masa depan generasi bangsa, Peran aktif KPAID dalam pencegahan dan penanganan kekerasan serta pelecehan seksual terhadap anak di tingkat daerah, Solusi berbasis teknologi dan inovasi seperti konversi sampah menjadi energi sebagai jawaban atas persoalan lingkungan,

Proyeksi dan strategi masa depan sistem kesehatan Indonesia di tengah perubahan global, serta banyak topik menarik lainnya.

Semua topik akan dibahas secara mendalam oleh narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing, mulai dari praktisi, akademisi, pejabat negara, hingga aktivis sosial yang telah berkarya baik di dalam maupun luar negeri.

Dengan antusiasme tinggi dari para peserta dan dukungan pemerintah, perhelatan ini diproyeksikan menjadi momentum penting dalam memajukan peran diaspora sebagai agen perubahan global yang tetap berakar kuat pada tanah air.

Presiden IDN-U, Prof. Herry Utomo, menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak dalam menyukseskan rangkaian kegiatan ini. Beliau meyakini bahwa penyelenggaraan ini akan menjadi ajang terbesar bagi diaspora Indonesia di seluruh dunia.

Prof. Herry Utomo juga menekankan pentingnya kontribusi diaspora Indonesia untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyelesaikan berbagai tantangan bangsa, termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta penguatan citra positif Indonesia di kancah internasional.



Suara dari Diaspora, Solusi untuk Indonesia

Diaspora Indonesia di Eropa, termasuk di Belanda, dikenal aktif dalam berbagai inisiatif sosial dan profesional. Dalam forum ini, suara diaspora mendapat tempat terhormat. Salah satu sesi penting bertajuk Managing the Nation’s True Wealth akan membahas potensi SDM Indonesia yang luar biasa—termasuk peran diaspora dalam pengembangan tenaga kerja terampil.

Salah satu pembicara, Trigo Neo Starden, diaspora dari Inggris-Jerman, akan berbagi pengalaman mendirikan program pelatihan tenaga kesehatan yang siap ekspor, seperti halnya model Filipina.

Dari sisi kebijakan, sesi ini juga dihadiri oleh Abdul Kadir Karding (Kepala BP2MI) dan Prof. Stella Christie (Wamen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi), yang akan membahas bagaimana negara bisa memberi ruang lebih luas bagi kontribusi diaspora.

Mimpi Besar dari Tanah Rantau

Tinggalkan Balasan