Kekecewaan serupa disampaikan Franya Naya Timmer, penari pembukaan yang membawakan tarian “Negeriku” bersama kolaborator dari komunitas penari Indonesia di Belanda,
“Semua pengaturan stand, panggung, dan susunan acara sudah maksimal. Tapi pengunjung benar-benar sepi. Kecewa karena yang datang hanya sedikit,” ujar Naya, yang tinggal di kota Alkmaar sejak delapan tahun lalu.
Meski begitu, Naya tetap tampil profesional dan menari dengan senyuman di hadapan penonton yang hadir. “Ini pertama kali saya menari di panggung besar dengan penonton sedikit,” kata penari bagian dari grup tarian Cakrawala Nusantara Indonesia itu.
Ia merasa sedikit terhibur karena banyak yang merekam pertunjukan tersebut dan membagikannya di media sosial, yang menurutnya membantu mengurangi rasa kecewa.
Itu lah kesalahan dari bangsa kitamohon maaf untuk kritik nya selalu grabak grubuk tidak di rencanakan secara matang dan sebelum nya ..sangat menyayangkan saya yg ber domisili dan ketua dari suatu perkumpulan kesenian Indonesia yg berada di belanda sangat menyayangkan padahal penari2 yg tingal di Belanda tidak kalah dengan yg dari indonesia..saya ber harap untuk ke depan nya ..di perhitungan untuk event2 besar seperti ini dan juga kurang nya promotie apalagi untuk mewakili negara itu paling sedikit sekitar 2 atau 3 bulan sebelum nya .. semoga ini memberi pelajaran dan masukan terimakasih .dari kami cakrawala nusantara Indonesia Nederland 🙏⚘️