Bincang Seru Sahabat Alzheimer, Luncurkan Buku Puisi

Acara Bincang Seru dan Peluncuran Buku digelar di Aula KBRI Den Haag. (Foto: Jacqueline Vandayantie )

Dia juga aktif di berbagai komunitas salah satunya adalah Diaspora Network. Menurut Wati, wanita harus bisa berkegiatan sesuai dengan kata hati dan kodratnya sebagai wanita dengan tidak hanya melihat angka statistik perbedaan antara laki-laki dan perempuan semata. Wati juga sempat membacakan salah satu puisinya di hadapan para undangan.

Tari Jaipong dari Jawa Barat, yang dibawakan dengan apik Hadiyati dan rekan dari group tari Peduli Seni Indonesia. (Foto: Jacqueline Vandayantie )

Pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan kepada para nara sumber langsung dijawab dengan luwesnya oleh para penulis satu persatu.

Acara terus berlanjut dengan hiburan Tari Jaipong dari Jawa Barat, yang dibawakan dengan apik oleh Hadiyati dan rekan dari group tari Peduli Seni Indonesia.

Maya Ghita Gunadi membacakan puisi. )Foto: Jacqueline Vandayantie )

Kemudian ada pembacaan puisi oleh Maya Ghita Gunadi, salah satu staff lokal KBRI yang mendapatkan inspirasi membuat puisi ketika naik kereta pulang pergi dari Zaandam menuju Den Haag.

Sepatah dua patah kata dari Amalia Fonk Utomo, ketua Alzheimer Indonesia Nederland yang berdiri tujuh  tahun yang lalu ini, gencar menyuarakan pengetahuan tentang Alzheimer kepada masyarakat. Dengan slogan Jangan Maklum Dengan Pikun, Amalia juga berharap adanya kesadaran untuk bisa mendeteksi dini gejala alzheimer.

Pada Bincang Seru sesi kedua, hadir Ferry Mayawati, ketua Ikatan Wanita Kreatif Indonesia, Wiwi Tjiook seorang arsitek dan koordinator IDN Liveable Cities (pembangunan kota layak huni) dan Dara Rosmailina seorang dokter spesialis lansia yang membicarakan tentang multiperan mereka sebagai wanita di lingkungan pekerjaan dan keluarga masing-masing.

Ferry Mayawati, Dr. Dara Rosmailina, Wiwi Tjiook para pembicara bincang seru sesi dua. (Foto: Jacqueline Vandayantie )

Tips dari Dr. Dara untuk hidup sehat dan panjang umur yaitu harus selalu berusaha aktif bergerak dan menjaga kontak sosial dengan orang lain untuk menjaga kesehatan mental dan kesehatan otak. Terutama dalam situasi yang baru dengan orang baru, hal tersebut justru bisa membantu menstimulasi otak untuk bekerja.

Acara ditutup dengan berfoto bersama dan ramah tamah ditemani dengan penganan Indonesia yang lezat. Cuaca cerah pada hari itu menambah suasana menjadi lebih meriah. Salah seorang undangan, Erry Chariyah mengaku senang datang ke acara ini karena bisa memperluas pengetahuannya tentang alzheimer.

Editor: Natalia Santi