Meriahnya Pasar Malam Asia di Groningen

Bahkan ada yang rela menempuh dua sampai dua setengah jam perjalanan untuk menikmati pertunjukan musik kesayangan yang tampil di Pasar Malam.

Panggung Pasar Malam Asia memiliki ciri khas yaitu dekorasi panggung yang besar berbentuk Candi Borobudur.

Untuk memberikan kesan mewah dan gemerlap, aksi panggung dihujani dengan permainan cahaya dan asap yang keluar setiap kali sang artis tampil di atas panggung.

Unsur cahaya ini menjadi penting dan menarik karena Jeffrey memiliki latar belakang pendidikan teknik pencahayaan.

Tampak pengunjung berjoget ria setiap kali grup musik kesayangan mereka tampil. Dan mereka baru duduk saat penari muncul di atas panggung.

Di antara pengunjung ada pasangan Indo yang datang dengan orang ayah mereka yang sudah lanjut usia dan duduk di kursi roda. Mereka mengaku datang ke sini untuk merasakan sensasi seperti di Tanah Air.

 

Bagi orang tua yang tidak lagi bisa terbang ke Indonesia karena alasan kesehatan, acara seperti ini bagaikan oase di tanah gersang. Menghibur kerinduan akan Tanah Air.

Ada pula stan foto dengan latar belakang pemandangan sawah atau candi dengan suasana Indonesia. Banyak stan yang dihiasi lampu-lampu. Di tengah-tengah Pasar Malam ada panggung dengan ornamen Candi Borobudur.

Pencahayaan di Pasar Malam Indonesia, membuat suasana menjadi seru karena mengubah nuansa menjadi ungu, hijau dan biru.

Selain makanan, ada pula stan aksesoris, aneka macam bantal-guling, serta baju batik yang laris manis.

Harga makanan di Pasar Malam Asia terbilang sama. Sebungkus nasi rames bisa dinikmati dengang harga 9,50 Euro. Begitu pula dengan aneka jajanan pasar dan es cendol.

Suasana pun makin meriah karena para pengunjung tak segan-segan menari mengikuti irama musik di panggung. Makin malam, banyak anak-anak muda yang ikut bergoyang karena irama musik disko yang disajikan.

Krupuk dan pisang goreng, jajanan yang paling banyak diincar. Banyak pengunjung yang memborong barang-barang serta makanan khas Indonesia, seperti bumbu dapur dan aneka sambal.

Ada pula pengunjung yang sekadar menikmati atmosfer dan suasana Pasar Malam Asia, mengobati kerinduan dengan mengobrol dan berdansa. Mereka kerap menyambangi Pasar Malam Asia dimana pun berada.