Penulis: Cindy Angelique
Groningen, Kabarbelanda.com- Memasuki musim panas tahun ini, beragam acara, pertunjukan dan kegiatan di Belanda mulai menggeliat. Begitu juga dengan acara Pasar Malam yang mulai marak di berbagai kota.
Seperti yang ada di Groningen baru baru ini.
Pasar malam adalah acara yang menggabungkan beberapa stand penjualan makanan, minuman dan aneka barang seperti asesoris dan baju dengan pertunjukan musik dan tarian. Kalau di Indonesia bentuknya seperti bazar.
Pasar Malam di Groningen termasuk jenis Pasar Malam besar dengan tema Pasar Malam Asia, yang digelar selama empat hari berturut turut, yaitu dari 26–29 Mei 2023. Mulai pukul 12 siang sampai 22.30 malam waktu setempat. Tapi pada hari terakhir, acara hanya sampai pukul 19.30 malam.
Pada Minggu, (28/5) dan Senin (29/5), dua hari terakhir, sejak dibuka, orang-orang sudah banyak yang mengantri di kasir. Udara di luar masih terasa dingin, namun di dalam gedung, terasa hangat berkat panasnya makanan yang dijual di sana.
Pasar Malam Asia Groningen yang digelar di Gedung Kardinge Ijshal, Kardingerplein 1, memang selalu penuh pengunjung. Bahkan menurut panitia penyelenggara, Jeffrey Tutupoly, 31 tahun, sejak pandemi berakhir, pengunjung yang datang jauh lebih banyak daripada sebelumnya.
“Pengunjung yang datang ke acara kami jumlahnya meningkat setelah pandemi. Dan sampai tahun ini animonya tetap tinggi,” kata Jeffrey kepada Kabarbelanda.com.
Harga tiket masuk Pasar Malam Asia, dibanderol 8.50 euro per orang. Buat penggemar acara pasar malam dan ingin menyambangi acara ini setiap hari, bisa membeli tiket terusan dengan harga 22,50 euro.
Tiket masuk untuk anak anak berusia 4-11 tahun hanya membayar 6.50 euro dan untuk pengunjung berusia 65 tahun keatas, bisa membeli tiket masuk seharga 7.50 euro.
Selama empat hari, tak kurang dari 13.500 pengunjung yang datang. Mereka menikmati suasana pasar malam dengan menyantap makanan yang dijual di beberapa stan. Seperti nasi rames, gado gado, nasi goreng, sate ayam, soto ayam dan lainnya.
Tidak hanya makanan panas saja yang dijual tetapi juga aneka jajan pasar seperti pisang goreng, lumpia, risoles dan pastel. Sementara aneka minuman tradisional yang ada yaitu es cendol, es campur dan lainnya.
Ikut meramaikan acara, grup musik Remmenlos, Xanur, Dewi Mass, Diana Monoarfa, Roy Tuhumury dan Relight Band. Sementara tari-tarian oleh grup tari Wahana Budaya dan Orchidee dan Hawaiian Fantasi.
Menurut Jeffrey, di Belanda banyak pengunjung keturunan Indonesia-Belanda atau Indo yang menjadi penggemar fanatik grup music tertentu. Jadi pengunjung akan mengikuti kemana saja grup music itu mentas.
Misalnya grup musik Remmenlos yang memang dikenal di kalangan pengunjung setia pasar malam.
Saat mereka akan tampil di kota Tillburg atau di Groningen, maka penggemarnya akan datang meskipun tinggalnya jauh.