Ratusan Anak-anak Belanda Belajar Budaya dan Alam Indonesia

Penulis : Yuke Mayaratih

Amsterdam, Kabarbelanda.com – Liburan anak-anak di Belanda bisa diisi dengan kegiatan yang asik dan menarik, seperti di festival budaya dan alam Indonesia.

Acara bernama Cultuur Natuur Indonesia Festival 2023, yang digelar pada 29 Mei 2023  itu “diserbu” 350 sampai 400 pengunjung.

Tak kurang dari 157 anak turut menjadi peserta acara tahunan di Amsterdam khusus untuk anak-anak itu.

Kegiatan Cultuur Natuur Indonesia Festival (CNIF) dimulai pukul 12 siang hingga pukul 5 sore waktu setempat.

Meski udara cukup cerah, namun suhu udara lumayan dingin, yaitu 19 derajat Celsius.

Anak-anak semangat belajar tarian Jawa. (Foto: Ade Sinaga)

Namun anak-anak terlihat semangat mengikuti setiap kegiatan seni dan budaya itu.

Ada lima jenis workshop yang bisa diikuti, di antaranya main angklung.

Anak-anak Belanda itu banyak yang terheran-heran dengan alat musik dari bambu yang kalau digoyangkan mengeluarkan nada.

Mereka tergelitik untuk ikut memainkan alat musik dari bambu asal Jawa Barat itu.

Para Orang tua mereka turut membantu menggetarkan angklung mengikuti nada dan irama.

Selain itu, ada Pencak Silat Dance. Ini adalah gabungan gerakan pencak silat yang diiringi musik.

Anak-anak makin antusias. Apalagi pelatihnya mengenakan pakaian tradisional dengan warna yang menarik.

Jenis tarian bermacam-macam, ada tarian papua. Pakaian dan asesoris khas Papua yang unik menarik minat anak-anak. Ditambah gerakan ritmis mengikuti pukulan tifa papua.

Anak-anak antusias menarikan tarian daerah. (Foto: Ade Sinaga)

Belajar berkreasi

Di acara ini, anak-anak bisa berkreasi membuat tifa dengan bahan barang bekas, seperti plastik bekas minuman yoghurt yang dilubangi dan ditutup kertas minyak. Saat ditabuh, bisa mengeluarkan bunyi-bunyian.

Kegiatan lainnya, mewarnai gambar dengan ciri khas Indonesia, seperti gambar Tugu Monas, Burung Garuda dan lainnya.

Ada juga demo membuat cokelat, pemutaran film Semesta dan melukis wajah dengan tema binatang, seperti kucing, kelinci, yang dalam istilah Belanda disebut schminken.

Pada stand photobooth anak-anak bebas memilik baju adat sesuai dengan keinginan mereka, lalu diabadikan.

Anak-anak memilih baju adat untuk berfoto. (Foto: Ade Sinaga)

Panitia meminjamkan baju daerah Nusantara untuk keperluan pemotretan di tempat itu.

Anak-anak tampak antusias mengenakan baju adat Sumatera Utara dan Sumatera Barat/Minangkabau.

Ada juga baju adat Jawa lengkap dengan blangkon dan keris asesoris. Baju adat Bali dan Papua juga tersedia.
Yang lucu, seorang pengunjung menanyakan harga baju adat Minang yang dipakai anak-anak, namun panitia menjelaskan kalau baju adat daerah Nusantara itu hanya untuk dipinjamkan, tidak dijual.