Tak kurang 400 pengunjung hadir. Mereka umumnya warga sekitar. Namun ada juga yang datang dari Limburg, Maastricht, Eindhoven, dan tentu saja Den Bosch.
Pompa Air untuk NTT
Pertunjukan seni dan budaya Indonesia ini punya tujuan mulia. Panitia akan menyumbangkan hasil pertunjukan itu bagi sebuah desa di NTT. “Kalau dalam bahasa Belandanya, goede doel.
Yaitu memberikan sumbangan untuk membuat pompa air bersih di Desa Watunggere Marilonga, Kecamatan Detukeli Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur,” ujar Yanti. Karena ini sifatnya bantuan, tentu tidak bisa dalam jumlah besar.
“Tapi setidaknya kami melakukan sesuatu untuk membuat Indonesia lebih maju,” sambungnya.
Warga Belanda dikenal mudah membantu orang lain. Saat mengetahui ada sebuah desa yang butuh bantuan air bersih, mereka tak sungkan merogoh kocek dan memberi bantuan uang.
“Tapi kami kan nggak ingin hanya meminta saja. Jadi acara ini dibuat untuk memberikan mereka hiburan, memperkenalkan budaya Indonesia, sekaligus menyumbang,” kata Yanti penuh semangat.
Tarian tradisional, peragaan busana dan musik
Acara dibuka dengan tarian “Untukmu Indonesiaku”, dilanjutkan tarian Gelombang dari Minang, yaitu tari Pasambahan, Mancak dan tari Piring. Sedangkan tarian Jawa yang dibawakan adalah Jejer Gandrung Jarang Dawuk dari Banyuwangi dan Genjring. Ditampilkan pula alunan lagu Batak, seperti Alusiau. Tampak para pengunjung menikmati penampilan para penari di atas panggung.