Penulis: Jacqueline Vandayantie
Kabarbelanda.com – Cuaca di kota Amsterdam Belanda cukup dingin, yaitu di bawah 5 derajat celsius. Namun keindahan bunga Tulip yang dibagikan secara gratis ini “‘memaksa” warga untuk keluar rumah. Soalnya, Sabtu pekan lalu Ratusan ribu kuntum bunga tulip memenuhi sebuah taman mini di Museumplein Amsterdam. Acara istimewa ini adalah untuk memperingati Hari Tulip Nasional setiap Sabtu ketiga bulan Januari.

Bunga khas Negeri Kincir Angin itu adalah kiriman dari organisasi petani tulip Belanda atau Nederlandse Tulpenkwekers. Tulip yang berjumlah 200.000 tangkai itu menghiasi tanah Belanda yang basah karena hujan semalam sebelumnya. Pengunjung yang datang lebih awal dan berada dalam antrian terdepan bisa lebih leluasa memilih warna bunga. Sampai menjelang sore, tulip warna merah, ungu dan campuran merah dan kuning dan putih paling cepat habis. Nah menjelang sore hari yang tersisa hanya bunga tulip yang berwarna kuning saja. Karena memang jumlahnya lebih banyak dari warna lainnya.
Cuaca cerah dengan langit biru pada hari itu membuat acara tersebut ramai pengunjung. Tak kurang dari 15 ribu pengunjung datang memadati lokasi. Di sini pengunjung bisa masuk dan terbuka untuk umum sejak pukul 13.00 waktu setempat. Untuk meramaikan acara, panitia juga menghadirkan grup pemain musik ( drum band) di lokasi, sehingga suasana menjadi lebih meriah. Pengunjung tampak semangat memilih dan memetik bunga tulip lengkap dengan bonggolnya. Jadi sesampai di rumah bunga tulip ini bisa juga langsung di tanam di halaman rumah ataupun di dalam pot bunga.

Tiap tahun acara ini menentukan tema yang berbeda. Nah tahun 2023, temanya adalah ‘’Typical Dutch’’. Kemasan acara disesuaikan dengan lukisan maestro Belanda Johannes Vermeer, yaitu Het Melkmeisje dan Het Meisje met de Parel. Acara itu menahbiskan tulip putih Dutch Pearl sebagai maskot.
Para pengunjung makin antusias karena bisa leluasa memetik bunga tulip secara gratis. Tapi maksimal hanya satu kantong untuk satu pengunjung. Panitia membagikan kantong-kantong kertas itu di pintu masuk.

Menarik warga asing
Selain warga Belanda, beberapa warga dari negara lain juga tertarik untuk menghadiri acara petik tulip gratis. Salah satunya adalah Javi. Ia adalah seorang turis asal Spanyol. Ia mengaku tak menyangka bisa ikutan memetik bunga tulip yang unik dan seru. Ia datang bersama seorang temannya.
“Saya dan teman saya Laura kebetulan sedang bersepeda melintas Museumplein. Lalu saya melihat ada kerumunan orang banyak sekali dan saya berhenti untuk melihatnya. Setelah mengantri selama 20 menit, lihat apa yang saya dapatkan,” ujarnya sembari memperlihatkan satu kantong kertas bunga tulip warna warni, sambil tertaawa gembira.

Ukti, seorang pelajar Indonesia asal Yogyakarta yang telah bermukim di Belanda selama 3 tahun, terlihat asyik memetik tulip bersama anak perempuannya. Ia bahkan rela berdiri dalam antrian selama hampir 1 jam untuk memasuki arena.
“Tahun 2020 saya juga sempat datang ke acara petik tulip ini, waktu itu tempatnya di Dam Amsterdam. Namun sepertinya tahun ini lebih ramai dari sebelumnya,”kata Ukhti kepada kabarbelanda.com.

Peringati musim tulip
Hari Tulip Nasional ini ditetapkan sejak tahun 2012. Karena menarik minat pengunjung, maka acara ini menjadi nasional. Yaitu untuk memperingati musim tulip pada hari Sabtu ketiga bulan Januari.
Sebenarnya, bunga tulip sudah mekar bahkan sampai bulan April juga di berbagai negara. Konon, ada 1.000 jenis tulip berbeda di seluruh dunia. Tidak saja berwarna cerah seperti merah, kuning dan merah jambu dan ungu, tapi ada juga ada yang berwarna ungu tua agak kehitaman.

Selain itu juga dua kombinasi warna di setiap tangkai bunga yang membuat Belanda menjadi produsen bunga terbesar di dunia. Jumlahnya tak kurang dari 2 milyar tangkai bunga tulip per tahunnya. Sungguh fantastis! []